》FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^
───────────────────
Syakila Auries, gadis yang sejak kecilnya sudah lebih dulu merasakan ketakutan dan mimpi buruk yang menghantui di setiap tidur nyenyak-nya.
Seiring waktu berjalan dalam proses penyembuhannya, ia dipertem...
|Semangat ya buat lo sekolahnya |Ehehh... maaf ya gue SKSD 14.15
Y. Gp²| Sans| 14.21
|Uhm.. lo mau jadi teman gue gak? Atau sahabat? |Kalo lo mau, gue gak maksa kok:') 14.21
Opsi 2 gw mau| 14.35
|Serius?! |Lo mau?! 14.36
Hn| 14.40
|Karna kita sekarang jadi sahabat... |Boleh gue pake aku-kamu? 14.40
|Kalo gak boleh, gapapa kok ehehe... 14.42
Srh kmu| 14.43
Syakila tersenyum membacanya. Mengingat ajakan canggung di room chatnya dengan Angkasa. Rasanya lucu sekali menyukai seseorang yang baru ia kenal di instagram.
Ia mengambil lembar foto yang ia simpan di dalam case ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tatap dalam foto itu dengan binar terpancar dari mata indahnya.
"Apa kamu tau? Sekarang aku sama sekali tidak merasa jauh dari kamu, seolah-olah kamu memang nyata di dekat aku."
"Apa kamu memang ada disini?" Sambil memegang dada kirinya yang berdetak normal. "I love you Sa." Syakila terkikik geli. Sepertinya ia sedang crazy in love sekarang.
Lalapow~~ hayuk sekolah hayuks~ Semangat chagiya!!~~
Suara alarm ponselnya berbunyi, menunjukkan pukul 06.35 pagi.
Foto itu Syakila simpan kembali di casenya, mengambil tas dan bergegas turun untuk sarapan. Tak lupa Syakila juga membawa novel yang ia baca semalam dan akan Syakila selesaikan di sekolah nanti.
. . .
Saat sampai di bawah. Gadis itu dikejutkan oleh dua makhluk kembar yang berulah di dapur rumahnya. Tentu saja Kenzo dan Kenzi. Yang membingungkannya lagi, mereka pakai kaus santai?
"Ck, ini garamnya kurang sedikit lagi Zi."
"Mana ada, udah pas itu rasanya. Lidah lo kalik yang kurang garam." sahut Kenzi.
Kenzo mendengar jawaban itu mendelik kilat. "Sopan lu begitu, huh?"
"Heh, gue cerminan lo ya." lalu ia menunjuk Kenzo dengan centong sayurnya dan melanjutkan ucapannya. "Dan lo cerminan gue, paham?" dan kembali melanjutkan masaknya.