Skuy skuy ramein>‿<
"Tidak ada siapapun yang bisa kamu percayakan selain dirimu sendiri."
Selamat membaca^^
.
.
.Malam telah tiba, cuacanya yang semakin dingin hendak turun hujan itu membuat bulan dan bintang tidak menampakkan diri mereka. Semenjak kejadian pengakuan Sisil, Samudra langsung meninggalkan Sisil begitu saja sendirian di tempat tersebut tanpa niat mengantarkannya pulang. Sesuai janjinya, Samudra mengembalikan motor milik Nathaniel ke Cafe dan langsung pergi pulang dengan taxi.
Sesampainya di rumah laki-laki itu, tidak sedikitpun suara keluar dari mulutnya, ia mengunci dirinya di kamar hingga malam, mengabaikan setiap panggilan Bunda dan teriakan Laskar yang memintanya untuk turun makan malam. Suasana hati dan pikirannya sedang berantakan sekarang, ia tidak mau keluar takut-takut dirinya lepas kendali dan berakhir ribut dengan orang-orang rumah.
Kini Samudra tengah menatap kosong layar komputernya, kali ini dirinya kehilangan ide untuk melanjutkan chapter novel terbarunya yang akan dirilis dua bulan ke depan. Dan itu semua karena perkataan sisil tadi pagi yang sudah berhasil mengganggu pikirannya sampai sekarang.
Air matanya kembali menetes ke pipinya bersamaan dengan langit malam yang juga menjatuhkan buliran air hujan dari perlahan hingga menderas.
Samudra beranjak dari tempatnya menuju ke tengah-tengah kasur dan berbaring sambil menutup matanya menggunakan sebelah lengannya. Dirinya tidak tau kenapa rasa kecewanya itu begitu cepat menyebar di hatinya. Dadanya terasa sangat sesak.
Benarkah Lala yang mengkhianatinya?
Jika iya, kenapa dia bisa setega itu?
Hatinya benar-benar hancur. Lala adalah sahabat onlinenya yang pertama sekaligus cinta pertamanya. Ia memang belum pernah bertemu dengan gadis itu secara langsung, tapi kenapa sudah dipertemukan rasa kecewa yang teramat dalam seperti ini?!
"Lo kenapa sejahat itu, La? Gue ada salah apa sama lo? Gue kecewa banget sama lo, La. Gue kecewa...," lirihnya yang menyatu dengan suara derasnya hujan. Sepertinya langit juga ikut merasakan apa yang dirasakan Samudra.
.
.Di tempat lain.
Seorang gadis tengah tertawa gila di belakang rumahnya sambil merobek satu persatu lembaran kertas novel karya AngkasaBluesky alias Angkala Samudra--lalu melemparnya dengan ceria ke tempat sampah yang sudah terdapat api tengah membara ganas.
"Hahahah!!! Bahagianya gue hari ini hah... pasti tuh otak Samudra gangguan lagi hem.."
Seluruh lembaran novel itu telah ludes ia bakar. Untuk apa ia simpan kalau bisa ia bakar habis seperti ini? Pikirnya.
Sungguh gadis tak punya hati!
Ia menatap atap transparannya dengan senang. Hujan turun sangat deras, ia berpikir pasti kalau Samudra tengah menangis di kamar.
Gadis itu tersenyum penuh kemenangan, padahal baru awalan sudah seperti utama. Senyum itu perlahan menjadi smirk licik, pandangannya beralih pada api di depannya. "Huh, kasihan. Sam sam, lo akan selalu bodoh dengan percaya setiap omongan gue, dan gue suka kebodohan lo itu."
****
Skip time.
Liburan telah berlalu, hari ini adalah hari rabu, hari di mana mereka kembali sekolah tanpa terlibat kesibukan dan kepanikan untuk persiapan upacara seperti hari senin.
KAMU SEDANG MEMBACA
【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】
Fanfiction》FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ ─────────────────── Syakila Auries, gadis yang sejak kecilnya sudah lebih dulu merasakan ketakutan dan mimpi buruk yang menghantui di setiap tidur nyenyak-nya. Seiring waktu berjalan dalam proses penyembuhannya, ia dipertem...