//Jangan lupa vote sebelum baca//
***"Harsya ngapain?"
Dhea membuka pintu kamarnya, langsung terkejut karena melihat penampilan Harsya yang tak terduga.
Harsya berdiri di depan pintu, dengan tubuh penuh sabun. Terutama di bagian kepalanya.
"Harsya abis mandi apa gimana sih? Itu sabunnya masih banyak" ujar Dhea sampai bingung sendiri.
Sejujurnya tadi Dhea sudah mengantuk, karena sekarang sudah jam 11 malam. Namun karena melihat kekonyolan Harsya, kantuknya jadi hilang.
"Pinjem kamar mandi" ujar Harsya dengan mata menyipit, sembari menerobos masuk ke dalam kamar Dhea.
Dhea menatap Harsya yang langsung masuk ke dalam kamar mandi miliknya dengan heran. Kenapa mandi saja sampah transmigrasi segala?
Dhea menutup kembali pintu kamarnya, suara gemericik air dari dalam kamar mandi pun sudah terdengar.
Artinya Harsya benar-benar mandi di dalam kamarnya.
Dhea duduk di tepi ranjang, menghadap ke arah kamar mandi.
Lagi pula untuk apa Harsya mandi malam-malam begini, bahkan ini sudah hampir tengah malam.
Apa dia tidak kedinginan? Tidak masuk angin?
Dhea teringat akan Azi dan Rey, mereka berdua masih ada di bawah bersama Harsya saat Dhea naik ke kamarnya tadi.
Azi dan Rey memutuskan untuk menginap di rumah Harsya malam ini. Sedangkan Syila dan Aqeela tidak, mereka kembali ke rumahnya setelah pulang dari kerja kelompok tadi.
Dhea rebahan di atas ranjangnya, mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Instagram. Entahlah dia tiba-tiba ingin membukanya.
Di beranda paling atas, ada postingan terbaru Syila. Itu adalah foto Syila, Aqeela dan Dhea yang diambil saat kerja kelompok tadi.
Gercep sekali gadis itu, melihat jam berapa postingan itu di upload. Sepertinya Syila mengunggahnya saat di perjalanan pulang tadi.
Dhea menyukai postingan yang juga menandai dirinya itu. Karena Dhea bingung mau melakukan apa lagi...
Akhirnya Dhea hanya asik scroll Instagram sembari menunggu Harsya selesai mandi.
"Dhe"
"Dhea!" Seru Harsya dari dalam kamar mandi.
Karena keasikan menonton Video reels, Dhea sampai tidak mendengar saat Harsya memanggilnya.
"Dhea!!" Seru Harsya lebih keras lagi
"Hah? Apa?"
Dhea langsung meletakkan ponselnya begitu saja, lalu mendekati pintu kamar mandi.
"Kenapa?" Tanya Dhea saat sudah menempelkan telinganya di pintu kamar mandi.
"Pinjam handuk" ujar Harsya
"Pisang tanduk?" Gumam Dhea bingung saat telinganya mendengar kalimat yang sebenarnya salah.
"Buat apa?" Tanya Dhea sedikit berteriak, takut Harsya tidak mendengar suaranya dengan jelas di dalam sana.
"Ya buat di pakai lah"
Dhea mengerutkan dahinya semakin rapat.
Harsya mau pakai untuk apa pisang tanduk? Pikir Dhea bingung sendiri.
"Dhea gak punya" jawab Dhea
"Ya kali si anjir gak punya?" Sahut Harsya terdengar kesal
"Lo biasanya gak pakai handuk apa kalau mandi?" Sambung Harsya heran
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya (TAHAP REVISI)
Teen Fiction// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...