"Lo tuh kenapa sih?"
Dhea mengerutkan dahinya tak suka, "Harusnya Dhea gak sih yang tanya gitu ke Harsya?" Kata Dhea membalikan ucapan Harsya.
"Masalah nya di lo apa ya? Jujur gue gak mempermasalahin sikap Lo ke Aurel. Cuma yang jadi pertanyaan kenapa Lo jadi sewot gini ya ke gue?" Kata Harsya mengoreksi pertanyaannya.
"Ya karena Dhea kesel lah!"
"Kesel kenapa dihhh? Gue gak ada ngusik Lo tuh disini sama Aurel tadi. Kenapa tiba-tiba Lo sewot terus ngusir Aurel kayak tadi?" Harsya semakin gencar menanggapi Dhea.
Dhea menggerutu kesal di dalam hatinya, bagaimana dia tidak kesal jika tepat di depan matanya dia melihat Harsya dan Aurel berciuman dengan mesra padahal Harsya sendiri yang bilang bahwa mereka sudah putus.
Namun apa ini?? Pemandangan macam apa yang Dhea lihat ketika masuk rumah setelah selesai berenang tadi?
"Jadi Dhea ganggu ya?" Ceplos Dhea merasa bahwa responnya tadi salah.
*Flashback*
"Hehh ngapain?!" Dhea berteriak ketika masuk ke dalam rumah dan melihat Harsya dan Aurel yang tengah berciuman dengan mesra di meja makan.
Kedua orang itu pun langsung menoleh ke arah dimana Dhea berdiri sembari menatap mereka berdua dengan wajah memerah sekaligus nampak terkejut.
"Lo masih aja disini?" Sahut Aurel dengan sinis
"Ya iyalah Dhea disini, Aurel ngapain pagi-pagi udah di sini? Terus ngapain ciuman kayak gitu di sini?" Dhea bertanya dengan emosi kecemburuan yang meluap-luap.
Aurel terbahak, "eh urusannya sama Lo apa ya? Mau gue ciuman kek mau gue ngapain kek ya urusan gue sama Harsya lah, lagian ini rumah Harsya kali bukan rumah Lo. Jadi gak usah sok deh Lo di sini..." Ujarnya dengan sengit.
"Dia ngapain sih masih ada di sini? Kamu mau sampai kapan nampung dia di rumah kamu sayang? Kan ada aku di sini, kamu sama aku aja biar aku yang temenin kamu di sini. Usir aja dia..." Kata Aurel mengompori Harsya untuk mengusir Dhea.
"Engga, Dhea gak akan pergi dari sini. Iya kan Harsya?" Dhea menatap Harsya dengan tajam berharap laki-laki itu akan sepaham dengannya.
Namun...
"Gue gak pernah bilang kalau Lo bisa tinggal disini selamanya kan?" Jawab Harsya tidak sesuai ekspektasi.
Dhea merengut kesal, "Oke, Dhea tau sampai detik ini Harsya masih gak bisa terima Dhea tinggal di sini dan gak bisa terima kehadiran Dhea di sini. Tapi tolonglah, hargain Dhea sedikit aja..."
"Di sini bukan cuma ada kalian berdua aja, ada Dhea juga di rumah ini. Seenggaknya kalau kalian mau mesra-mesraan jangan di sini lah, di mana kek di kamar kek atau di mana... kenapa sih gak bisa hargain Dhea sedikit aja??" Kata Dhea penuh emosi karena kecemburuan yang dia pendam.
"Lo siapa minta di hargain? Kek punya harga diri aja Lo. Nyerahin diri ke cowok aja gampang banget Lo segala ngomong minta di hargain cuihhh..." Aurel menyahut sembari berdecih sinis.
"Aurel stop ya, Dhea lagi males ribut." Sahut Dhea dengan sewot.
Aurel sontak terbahak lagi, "hah apa? Males ribut?? Kalau males ribut ngapain Lo masih aja di sini? Gak tau malu banget sih Lo." Cibirnya
![](https://img.wattpad.com/cover/278662285-288-k835838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya
Teen Fiction// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...