52. Permainan perasaan

3.9K 165 31
                                    

Harsya masuk ke dalam rumah dan langsung tertuju ke arah ruang tengah, sebab dari arah sana dia mendengar suara televisi yang menyala.

Harsya melirik kesana untuk memastikan, dan dia mendapati Dhea tengah duduk dengan santai sembari menonton tv dan memakan Snack.

Harsya pun mendatanginya, dia taruh dengan asal tasnya di sofa yang kosong lalu ikut duduk di sebelah Dhea tak lupa dengan kedua kaki yang di naikkan ke atas meja.

Dhea melirik Harsya sekilas, karena merasa Harsya terlalu menempel padanya akhirnya Dhea sedikit menggeser tubuhnya memberikan sedikit jarak antara dia dan Harsya.

Laki-laki itu menatap Dhea dengan aneh, entah kenapa gadis itu. Harsya dengan acuh merebut Snack yang di makan Dhea tanpa permisi.

"Apasih Harsya ganggu Dhea aja." Protesnya kesal.

"Masak apa?" Harsya bertanya dengan pandangan lurus ke depan menatap televisi, bukannya menatap Dhea yang di ajak bicara.

"Lihat aja sendiri sana di meja makan ada apa, rese banget deh." Dhea sedikit mendumel karena tingkah laku Harsya yang tak biasa baginya.

Harsya melempar bungkus Snack yang sudah kosong kepada Dhea, gadis itu pun menahan diri untuk tidak terpancing emosi dengan sikap menyebalkan Harsya ini.

Dengan sabar Dhea mengumpulkan bungkus Snack itu dengan yang lainnya untuk di buang nanti.

"Gak seru ah film nya." Kata Harsya lalu bangkit dan mengambil tasnya lalu pergi naik ke kamarnya.

Dhea mengerutkan dahinya heran sendiri, "Ih Harsya kenapa sih aneh banget, kesurupan apa dia ya?" Gumamnya seraya memperhatikan Harsya yang tengah menaiki anak tangga.

Dhea mendengar ponselnya berdering, dengan cepat dia pun memeriksanya. Dan ternyata itu adalah panggilan Video dari Reynata.

Dengan perasaan senang Dhea pun segera menjawab panggilan video tersebut.

"Hai Rey...eh?" Dhea menyapa dengan riang gembira, namun mendadak diam karena terkejut saat melihat Reynata ternyata sedang bersama orang lain saat melakukan video call dengannya.

Reynata disana tertawa kecil, "Kaget ya??"

"Lagi sama siapa?" Dhea bertanya dengan sedikit kalem karena malu di lihat laki-laki yang tengah bersama Reynata.

"Sama pacar gue..." Ujar Reynata seraya mengarahkan kamera ponselnya kearah Septian.

Laki-laki itu pun tersenyum ke kamera dan melambaikan tangannya menyapa Dhea, "Hai, gue Septian. Pacarnya Reynata." Ujarnya memperkenalkan diri kepada Dhea.

"H-hai..." Dhea menjawab dengan sedikit canggung karena ini baru kali pertama dia melihat sosok Septian.

Tak lama Reynata mengarahkan kamera ponselnya ke arah dirinya sendiri, jadilah Dhea bisa merasa lebih damai sekarang.

"Rey lagi ngedate?"

Reynata mengangguk dengan senyum lebar, "Gue sengaja video call Lo karena mau ngenalin Tian ke Lo Dhe."

"Btw, Lo gimana kabarnya? Masih betah kan di Jakarta?" Reynata sedikit mengalihkan topik

Dhea mengangguk ragu, "Ya... Gini-gini aja sih Rey. Gak ada yang berubah, semuanya masih sama seperti waktu Rey disini."

"Lo udah punya teman baru lagi belum? Selain si kawan-kawannya Harsya itu." Tanya Reynata

"Dhea udah mulai akrab juga sama beberapa anak di kelas Dhea, terus Dhea juga udah kenal beberapa anak dari kelas lain dari ekskul." Ujarnya menjawab dengan antusias.

HarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang