"Eh kata gue mah ya Dhe, mending Lo abis ini main futsal deh Dhe biar seger badan Lo. Abisnya wajah Lo masih pucet banget Dhe kek ayam tiren anjir." Cetus Azi, mencairkan suasana yang nampak kaku di sekitarnya.
Nio berdecak sinis, "Yang ada makin drop nanti Dhea nya kalau Lo suruh main futsal, bego! Orang sakit suruh main futsal..." Gerutunya geram sendiri.
"Ya kan olahraga juga futsal itu No, bagus kan buat kebugaran jasmani." Kata Azi
"Orang gila mana yang lagi sakit main futsal gue tanya hh??!" Nio langsung sewot karena kesabarannya yang kian menipis dibuat Azi.
"Ya... Ya ada kali." Gumam Azi kikuk sendiri
"Mending Lo diem aja deh Zi, omongan Lo gak jelas tau gak." Kata Nio dengan kesal.
"Yaudah sih..."
"Kenapa sih kalian itu ribut terus setiap hari kalau ketemu?" Sahut Dhea dengan suara yang masih lemas menyahuti kedua teman lelakinya yang terus berdebat itu.
"Gak tau tuh, marah-marah Mulu. Gue ngapain juga di marahin Mulu, salah terus gue keknya di mata dia." Kata Azi langsung mengadukan Nio kepada Dhea.
Nio mendelik tajam, "Lo yang kebanyakan polah Samsudin! Gue jitak juga nih biji mata Lo..." Sahutnya dengan sengit
"Tuh kan Dhe, Nio... Bukan gue." Kata Azi kembali mengadu kepada Dhea.
"Terserah Lo deh nyet! Capek gue..." Nio mendumel kesal sendiri jadinya.
"Ini Syila sama Aqeela kok belum datang-datang juga? Memangnya mereka lagi ngapain?" Dhea bertanya tentang Syila dan Aqeela karena saat Azi dan Nio datang mereka bilang kedua gadis itu akan menyusul nanti.
"Iya nih, lama juga mereka. Tadi padahal bilangnya cuma ke toilet aja." Kata Azi sepemikiran dengan Dhea.
"Si Rey juga ngilang nih gak tau kemana." Ceplos Nio baru terpikirkan bahwa Reynan juga pergi entah kemana.
"Rey mah tadi pergi sama Harsya tapi gue juga gak tau mau kemana, apa gue cari aja ya?" Ucap Azi sembari meminta pendapat Nio.
"Yaudah sana Lo cari gih, udah lama banget nih mereka gak balik-balik. Takutnya ada apa kan..." Kata Nio meminta Azi untuk mencari keberadaan yang lain.
"Yaudah gue cari mereka dulu, Lo jagain Dhea aja disini jangan kemana-mana." Kata Azi memperingati Nio.
"Iya elah, lagian mau kemana juga gue." Jawabnya setengah ketus.
"Dhe gue keluar dulu ya... Nanti kalau mereka udah balik duluan, atau Lo butuh sesuatu nanti call gue aja ya." Ucap Azi sebelum keluar.
Dhea mengangguk paham, "Iya." Sahutnya.
"Loh, Azi mau kemana?" Mita bertanya ketika berpapasan dengan Azi saat hendak masuk ke ruang rawat Dhea.
"Mau nyari temen-temen Tante sebentar, nanti balik lagi." Kata Azi menjawab sembari tersenyum manis.
"Oh iya iya..." Mita pun langsung masuk ke dalam ruangan setelah interaksi singkat dengan Azi.
"Dhea, gimana masih pusing gak kepalanya?" Mita langsung menghampiri putrinya sembari menanyakan keadaannya.
"Dikit, ayah mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya
Novela Juvenil// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...