"Woi sumpah...??? Ini serius si Zanva buat birthday party ngundang kita semua??" Pekik Aqeela dengan heboh kepada teman sekelasnya yang lain.
Seisi kelas semuanya sedang heboh membahas undangan pesta ulang tahun Zanva yang dibagikan pagi ini oleh Gebian alias Bian yang mana merupakan sahabat sekaligus wakil Zanva sebagai ketua OSIS.
"Ini kita semua dapet nih??" Celetuk Syila menatap semua teman-temannya dengan sedikit ragu.
"Dapet semua sih, kecuali Dhea." Sahut Vicko menanggapi, sebab dia yang membagikan undangan itu ke teman-teman sekelasnya setelah Bian serahkan kepadanya.
"Dhea gak dapet? Masa sih??" Syila nampak heran, sebab dia pun tau Dhea dan Zanva saling mengenal dan justru terlihat akrab sejauh ini.
Aqeela ikut bergabung ke gerombolan Syila dan Vicko, "Eh yang bener Lo masa iya Dhea malah gak di undang sih?" Sahutnya
"Ya mana gue tau, orang nyatanya gak ada undangan atas nama dia kok." Ujar Vicko seraya mengangkat bahunya acuh.
"Lo gak nanya ke si Bian ko?" Ujar Syila
Vicko menggeleng, "Dia juga pasti gak tau lah Syil, kan yang punya acara si Zanva bukan dia. Dia mah tugasnya cuma bagiin undangan aja ke kelas-kelas." Kata Vicko menanggapi seadanya.
"Iya juga lagi..." Syila menghela nafas pasrah sembari menatap Aqeela bertanya-tanya.
"Aneh banget gak sih kalau sampai Dhea beneran gak di undang sendiri padahal yang lain di undang semua?" Ucap Aqeela sembari menatap Syila.
"Ya kali aja dia lupa kalau di kelas kita ada anak baru." Ceplos Vicko
"Anak baru gimana, Dhea aja udah tiga bulan sekolah di sini." Sahut Aqeela tak sependapat.
"Kenapa sih kayaknya pada heboh banget??" Ucap Dhea yang baru saja datang ke kelas dengan perasaan bingung karena melihat teman-temannya yang terlihat excited.
"Dhea Dhea Dhea...! sumpah Lo harus tau ini...!!" Aqeela dengan heboh langsung menghampiri Dhea dan membawanya untuk berkumpul bersama Syila dan yang lainnya.
"Ada apa sih??" Dhea semakin bingung
"Lo di undang ke birthday party nya Zanva gak??" Tanya Syila dengan cepat mewakili.
Dhea terdiam sesaat dengan dahi berkerut, birthday party?
Dhea menggeleng dengan perasaan bingung masih menyelimuti dirinya, "Engga tuh, emang Zanva ulang tahun ya?" Tanya nya, membuat semua orang yang di sana dengan kompak menghela nafas berat.
"Jadi Lo seriusan gak di undang Dhe?" Kata Aqeela yang hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Parah banget sih Zanva gila, masa Lo gak di undang. Padahal kalian kan udah lumayan dekat." Celetuk Syila mengimbuhi
"Hah?? Lo dekat sama Zanva Dhe?? Sejak kapan anjirr???" Vicko langsung menyahut dengan heboh meminta klarifikasi dari Dhea secara langsung.
Gadis itu pun jadi gelagapan panik takut ucapan Syila tadi menimbulkan kesalahpahaman di mata teman-temannya yang lain.
"E-engga bukan gitu..."
"Dhea." Seru seorang laki-laki memanggil nama Dhea dari depan pintu kelas.
Sontak semua orang yang berada di dalam kelas pun langsung tertuju pada laki-laki yang tengah tersenyum manis sembari melambaikan tangannya kepada Dhea.
Aqeela dan Syila sampai terdiam karena tak percaya melihat Zanva dengan wajah seceria itu menyapa Dhea di depan semua teman sekelasnya.
Aqeela sampai menggigit bibirnya gemas sendiri seraya menyenggol-nyenggol lengan Syila dengan siku nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya (TAHAP REVISI)
Ficção Adolescente// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...