Untuk yang kesekian kalinya Reynata menghela nafas panjang, dia benar-benar kesal karena Azi benar-benar mengurungnya di dalam kamar seharian. Di tambah dengan posisi tangan yang di borgol.
Setelah tiga jam Azi menghilang pergi entah kemana, akhirnya laki-laki itu kembali ke Apartemennya juga.
Melihat Azi masuk ke dalam kamar sontak Reynata pun berteriak, "Woy anjing, lepasin gue babi! Tangan gue sakit ini bangsat!"
Azi melirik Reynata dengan sinis, "Lo teriak sekali lagi gue sumpel mulut Lo, mau?" Ancamnya
"Tujuan Lo apa sih sebenernya culik gue sampai bawa gue ke Jakarta gini? Emang udah gila Lo ya?!" Ucapnya dengan sinis, jujur Reynata benar-benar heran dan tak habis pikir dengan jalan pikiran Azi.
"Lo gak usah berisik deh, udah Lo diem aja. Selagi Lo nurut dan jadi anak baik selama disini gue gak akan sakitin Lo kok, tenang aja..." Kata Azi sembari berjalan ke lemari pakaiannya.
Azi mencari-cari pakaian baru untuk dia pakai, sebab dia berencana mandi untuk menyegarkan badannya yang sudah berkeringat karena sehabis beraktivitas seharian.
"By the way Lo mau mandi gak?" Azi melirik Reynata dengan serius menunggu jawabannya.
"Gue mau pulang!"
Azi kembali dibuat menghela nafas lelah, "Huft... Susah emang ngomong sama lo." Gumamnya kesal sendiri.
"Apa semua cowok gay kayak Lo emang sesusah ini ya di ajak ngomong?" Ceplos Azi
Azi menutup kembali pintu lemarinya setelah mengambil setelan barunya, tak lupa Azi juga turut serta membawa handuknya yang tergantung di dekat lemari pakaiannya.
"Yaudah kalau Lo gak mau mandi, gue aja sendiri yang mandi. Yang penting kan gue udah baik ngurusin Lo..." Ucap Azi, lalu masuk ke dalam kamar mandi di kamar tersebut.
Reynata lagi dan lagi dibuat jengkel, Dia merasa bahwa Azi memang benar-benar sudah gila.
Bisa-bisanya dia menculik Reynata dan membawanya jauh-jauh dari Bali ke Jakarta, dan kini menyekapnya di dalam kamar Apartemen nya sendiri.
Bukankah kalian juga berpikir bahwa Azi memang gila?
Reynata tanpa sengaja melirik ke arah cermin panjang yang berdiri di pojok ruangan, dan kebetulan mengarah ke arah ranjang.
Jadi Reynata bisa melihat pantulan dirinya di cermin panjang itu.
Dia pun tersadar bahwa Azi mungkin masih mengira bahwa Reynata adalah Laki-laki, sepertinya sampai detik ini Azi juga belum tau fakta bahwa Reynata adalah perempuan.
Makanya Azi bisa berkata kalau Reynata 'gay'. Padahal sebenarnya Reynata adalah wanita normal yang menyukai laki-laki.
Sialnya Ponsel Reynata juga diambil Azi dan entah diletakkan dimana, dia jadi tidak bisa menghubungi Septian untuk memberitahu keadaannya sekaligus meminta tolong.
Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 10 menit Azi sudah keluar dari dalam kamar mandi dengan penampilan yang lebih fresh dan rambutnya yang masih basah.
Reynata memperhatikan laki-laki itu sedari dia keluar dari kamar mandi, sampai laki-laki itu kini berdiri di depan cermin panjang sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya (TAHAP REVISI)
Teen Fiction// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...