"Sini gue mau ngomong sama Lo."
Zanva membawa Harsya untuk pergi keluar mencari udara segar sembari ingin membicarakan suatu hal dengannya.
Mereka pergi ke area taman, Harsya merasa risih karena Zanva terus memegang tangannya seperti sok akrab.
"Lepas ah!" Gerutunya sembari menghempaskan tangan Zanva yang memegangnya.
Harsya mengeluarkan sebatang rokok lalu dia jepit diantara bibirnya, tangannya merogoh saku celananya untuk mencari korek api.
Zanva menghela nafas jengah melihat hal itu, namun dia juga merasakan hal yang sama seperti yang Harsya rasakan.
"Lo tau gak permasalahan ini tuh gak sepele Sya." Cetusnya
"Dhea gak salah apa-apa disini, tapi dia jadi korban. Dan ini udah parah kalau sampai kegini." Lanjutnya sembari menatap mata Harsya dengan serius.
Harsya menarik senyum tipis di bibirnya, "Lo pikir gue yang buat Dhea kecelakaan kegini?" Tanya nya dengan sinis.
"Gak usah pikirin soal kecelakaan nya, pikirin perbuatan Lo ke dia selama ini gimana. Lo gak pernah mikirin perasaan Dhea sedikitpun selama ini, Lo gak pernah tau kan sedalam apa Lo nyakitin dia?"
Harsya sontak tertawa mendengarnya, "Lo kesini cuma mau ceramahin gue?"
"Gue serius sya!" Kata Zanva menyela dengan tegas.
Harsya terdiam, dia menikmati setiap hisapan rokoknya dengan nikmat. Walau sebenarnya di dalam kepalanya juga tengah kacau dengan banyak pikiran yang terus berputar.
"Lo gak mikirin gimana kondisi mental nya Dhea sekarang? Dia baru aja keguguran, dan Lo yang gak mau tanggung jawab."
"Sampai disitu aja Dhea udah pasti lagi gak baik-baik aja Sya, dia bisa aja stres karena semua tekanan ini. Di tambah sekarang dia ngalamin kecelakaan separah ini."
"Mental dia di hajar habis-habisan Sya, fisiknya juga. Sikap Lo yang kegini cuma bikin Dhea semakin hancur. Lo punya masalah apa ya sama Dhea sampai-sampai Lo bisa sejahat ini sama dia??" Tanya Zanva dengan geram.
Harsya mengepulkan asap rokoknya sembari menghela nafas kasar.
"Dia gak sampai mati gara-gara gue kan? Dan Lo bilang gue jahat? Terus Lo yang udah bikin kakak gue meninggal apa namanya??" Kata Harsya mulai kembali terpancing emosi karena ucapan Zanva.
Zanva menghela nafas panjang sembari menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari tangannya.
Itu lagi yang dibahas....
"Iya, gue jahat iya..." Zanva sudah pasrah dengan apapun yang dikatakan Harsya mengenai dirinya.
"Terus apa sekarang Lo mau jadi orang jahat juga kayak gue?" Lirihnya
Harsya mengerutkan dahinya tak suka mendengar ucapan Zanva yang terdengar menusuk.
"Gue udah gagal ngelindungin orang-orang yang gue sayang sebelumnya, apa sekarang Lo juga mau ngelakuin hal yang sama Sya?"
"Lo masih punya kesempatan sekarang, sebelum terlambat. Lo mau kehilangan Dhea juga??"
Deg...

KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya
Ficțiune adolescenți// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...