"Harsya...!"
Suara seorang perempuan yang melengking memenuhi seisi rumah, Dhea yang tengah berada di kamarnya pun bisa mendengar suara itu dari lantai satu.
"Siapa sih itu teriak-teriak keras banget malam-malam gini..." Dhea bergumam sembari memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan memeriksa ke bawah.
Baru selangkah kaki Dhea keluar dari kamarnya, dia melihat satpam rumah Harsya berlari dari tangga menghampiri dirinya.
"Ada apa pak kok lari-lari sampai kesini?" Dhea bertanya dengan rasa semakin penasaran dan juga sedikit rasa khawatir.
"Itu non, ada mba-mba saya gak tau siapa. Maksa banget masuk ke rumah, saya udah ngelarang tapi si mba nya nerobos aja non." Kata pak satpam menjelaskan kepada Dhea mengenai apa yang terjadi di bawah.
"Siapa sih emangnya?" Dhea segera turun untuk memeriksa sendiri, karena kebetulan Harsya juga belum pulang jadi mau tak mau Dhea yang harus melihatnya.
Sembari menuruni tangga Dhea melihat seorang wanita yang dengan santai sudah duduk di ruang tamu sendirian.
"Nyari siapa pak katanya?" Tanya Dhea
"Nyari mas Harsya katanya mah tadi non."
"Yaudah pak gapapa, biar Dhea ajak ngobrol orangnya." Tukas Dhea
"Oke siap non, kalau gitu saya balik ke depan lagi ya non." Pamitnya, dan Dhea pun mengangguk sebagai jawaban.
"Halo mba, mba nya cari Harsya ya kesini? Harsya nya lagi gak ada mba, belum pulang." Kata Dhea menyapa dengan ramah dari belakang, otomatis Dhea sendiri belum melihat wajah perempuan itu.
Ketika perempuan itu menoleh untuk menatap Dhea, alangkah terkejutnya Dhea ketika mengetahui bahwa orang tersebut adalah Aurel.
"Aurel?"
Perempuan itu pun juga terkejut, sama hal nya dengan apa yang Dhea rasakan.
"Lo? Ngapain Lo disini?" Aurel langsung menyapa dengan perkataan sinisnya.
"Ini kan rumah cowok gue, ngapain Lo di rumah Harsya?" Lanjutnya sambil berdiri dari posisi duduknya.
"Iya ini memang rumah Harsya." Jawab Dhea membenarkan.
"Terus Lo ngapain disini?" Tanya Aurel sembari memberikan tatapan sengit ketika memperhatikan penampilan Dhea dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Hot pants cream yang dipadukan dengan kemeja denim oversize yang Dhea jadikan sebagai outer untuk membalut tangtop berwarna cream yang Dhea pakai membuat Aurel tertarik.
"Ya kan Dhea ting-
"Ohhh... Gue tau!" Aurel tiba-tiba menyela sebelum Dhea menyelesaikan kalimatnya.
Aurel melempar tasnya ke sofa dengan kesal, "Jadi Lo yang bikin gue sama Harsya putus? Hhh... Licik juga ya Lo ternyata." Ujarnya sembari tertawa sinis.
"Dhea gak tau apa-apa kalau soal itu." Sahut Dhea membantah pemikiran Aurel.
"Emang dasar gatel ya Lo, cowok orang juga masih Lo embat juga. Udah tau Harsya itu pacar gue, bisa-bisanya Lo godain dia!" Makinya dengan sinis.
"Sekarang Harsya di mana?"
"Harsya! Harsya!" Aurel berteriak memanggil nama Harsya karena dia berpikir bahwa Harsya pasti tengah bersembunyi darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya
Novela Juvenil// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...