4. Circle

10.1K 473 6
                                        

// Sebelum baca boleh vote dulu ya sayang//

***

Setelah mata pelajaran pertama selesai, dan akhirnya jam istirahat pun tiba. Syila mengajak Dhea untuk makan siang bersamanya di kantin.

Sepanjang perjalanan menuju ke kantin Syila sembari menjelaskan beberapa gedung yang mereka lewati.

Mulai dari ruang UKS, letak kamar mandi, hingga Gedung khusus ekskul di SMA Kencana.

"Oh iya, sebenernya gue punya satu temen deket Dhe di kelas. Tapi anaknya lagi gak masuk, lagi izin libur. Besok kalau dia udah masuk gue kenalin mau ya?" Ucap Syila

Dhea mengangguk "boleh, Dhea mau.."

Syila merangkul bahu Dhea sembari sesekali menjahilinya. Melihat keluguan Dhea jiwa usil Syila meronta-ronta. Dia tidak bisa diam saja.

"Syila udah ah jangan gelitikin Dhea terus, perut Dhea sakit ketawa mulu..."

Syila terbahak "Maaf maaf, abisnya Lo lucu sih"

Siswa-siswi yang kebetulan melewati koridor pun tak luput memandangi kedua perempuan itu, atau tidak. Mungkin memandang Dhea, karena kabar adanya murid baru sudah menyebar ke seluruh sekolah siang ini.

Tentu beberapa siswi yang memang mengenal Syila merasa sedikit heran, karena Syila dan Dhea sudah terlihat sangat akrab meski baru mengenal.

"Liat deh orang-orang pada ngeliatin kita" bisik Dhea merasa canggung saat menyadari mereka berdua menjadi pusat perhatian karena kejahilan Syila di sepanjang perjalanan.

"Udah biarin aja"

Dhea sedikit menunduk, berjalan terus menatap ke depan tanpa melirik kanan kiri lagi.

Syila menyadari hal itu kemudian tersenyum kecil, memang lucu gadis ini.

Syila mengangkat dagu Dhea agar dia bisa menegakkan kepalanya dan berjalan dengan benar.

"Pede aja Dhea, ngapain ngeliat ke bawah jalannya"

Dhea melirik Syila "Dhea malu diliatin terus" bisik Dhea jujur

Dhea pun jadi teringat dengan perkataan Harsya pagi tadi saat di parkiran, Dhea menatap roknya.

Syila merasa bingung kenapa Dhea bersikap aneh, untuk apa dia menarik-narik ujung roknya ke bawah.

Syila tertawa kecil "Dhea serius deh, Lo ngapain si? Rok Lo kenapa?"

"Sssttt..." Dhea meletakkan jari telunjuknya di bibir meminta Syila untuk menjaga suaranya.

"Rok Dhea masih ketinggian gak?" Tanya Dhea menatap Syila dengan serius.

Syila pun menghentikan langkahnya, ketika itu Dhea pun ikut berhenti. Syila berjalan ke depan Dhea memperhatikan penampilan Dhea dari atas sampai bawah.

Syila melirik ke siswi yang berlalu lalang di sekitar mereka.

"Udah pas itu, liat deh. Yang lain juga rok nya segitu tingginya" ucap Syila setelah memperhatikan siswi lain.

HarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang