Genre :Fiction, Romance, marriage life.
Ini cerita tentang Ghea yang menikah dengan cowok berusia 26 tahun yang baru dirinya kenal.
Menikah tanpa cinta? bagaimana jadinya?
"Maaf, karena pernah berpikir, kalau kak Orion juga cinta sama Ghea."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 💅
"Kak Orion boleh menikah lagi sama Mbak Melati, tapi ..., " ucapannya menggantung sebab Ghea tak mampu mengungkapkannya.
"Setelah kita resmi bercerai," lanjutnya.
Detik ini juga, Orion seakan kesulitan mengambil oksigen, dadanya sesak dan ulu hatinya terasa nyeri, binar matanya meredup, kendati dirinya telah memperkirakan jawaban Ghea sebelumnya.
Tuhan, ini berat, cobaanmu sangat berat.
Setelah kehilangan yang tersayang, kini dirinya harus menelan fakta jika Melati sakit dan membutuhkannya, Orion tidak punya pilihan, selain melepaskan istrinya yang entah dari kapan, dirinya cintai.
Iya, Orion mencintai Ghea.
"Ghe, kamu yakin? Tolong pertimbangkan lagi keputusan kamu, saya janji, setelah saya menikah sama Melati, saya akan adil dalam meluangkan waktu untuk kamu," ucap Orion penuh keputusasaannya.
Adil?
Ghea tidak pernah merasa demikian, Ghea yang istrinya saja selalu dinomorduakan oleh Orion untuk Melati yang sahabatnya, apalagi jika mereka sudah menikah?
Ia tidak mau dimadu.
Ia tidak mau menghalangi kebahagiaan keduanya.
Gadis itu mengatur napasnya, matanya sudah memerah dan berembun. Kepalanya menggeleng pelan. "Ghea nggak bisa, mulai detik ini, Ghea mundur. Kak Orion harus tau, nggak ada satupun wanita yang mau dimadu!" jawabnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Orion bersimpuh. "Ghe .... "
"Ghea yang salah dari awal karena maksa kak Orion buat nikah, maaf ya, Kak. Maaf udah jadi penghalang," ucapnya sembari mencengkram sarung bantal dengan kuat.
Gadis itu berdiri, bibirnya melengkung memaksakan senyumnya. "Maaf juga ... karena udah berpikir, kalau Kak Orion juga mulai mencintai Ghea," lanjutnya sebelum keluar dari kamar, meninggalkan Orion dengan segala pikiran kacaunya.
Cowok itu memukuli lantai dengan penuh penyesalan. Air matanya menetes dengan kurang ajar. "Ghea ... Maaf, saya juga cinta sama kamu," lirihnya pilu.
Ghea berjalan memasuki kamar mandi di luar kamar, ia dengan cepat membasuh wajahnya yang nampak menyedihkan.
Perlahan tubuhnya luruh dan menyentuh dinginnya lantai, kedua tangannya memeluk lututnya sendiri.
Apa artinya perubahan Orion selama ini?
Kenapa dirinya berpikir jika dia mulai berbalik menyukainya?
Orion tidak salah, hatinya saja yang selalu berharap tinggi, sehingga mengundang kesakitan sedalam ini.
***
Paginya seperti biasa, sarapan bersama kali ini benar-benar sepi. Jika biasanya Ghea dan Langit berusaha meramaikan suasana, kini keduanya sama-sama diam.
