AE. EMPAT PULUH TUJUH 🐷 Kangen.

4.1K 283 13
                                    

"Ghea, bisa keluar sebentar? Aku di depan rumah kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ghea, bisa keluar sebentar? Aku di depan rumah kamu."

Gadis dengan piyama pink itu buru-buru menutup laptopnya, kemudian langsung beranjak keluar begitu mendengar ucapan Reza di telepon.

Sudah tidak aneh jika Reza seperti ini, dia menang kerap datang tiba-tiba ke rumahnya, entah main atau mengantarkan makanan yang tidak Ghea minta.

"Za!" panggil Ghea yang membuat laki-laki itu berbalik.

Mereka kemudian duduk meja kursi yang ada di teras sembari memakan berbagai camilan yang sengaja Reza bawa.

"Udah dibilangin juga, nggak perlu repot-repot!" omelnya.

Reza justru tersenyum, membiarkan Ghea menghabiskannya terlebih dahulu, berulah dirinya akan berbicara.

Laki-laki itu mengeluarkan sebuah kotak berisi kalung dengan bandul yang berbentuk daun semanggi.

Ghea sudah was-was, mungkinkah Reza akan melamarnya?

"Dipakai coba."

Pada akhirnya Reza beranjak, berdiri di belakang Ghea dan memakaikannya kalung di leher gadis itu, Ghea sendiri hanya diam seperti patung.

"Ini .... "

"Hadiah dari aku."

Ghea kehilangan kata-kata.

"Cuma mau bilang, selamat tinggal. Mulai detik ini, aku udah nggak akan harapin kamu lagi."

Gadis itu bertambah bingung. "Kamu mau ke mana?"

"Aku dijodohin."

Kenapa orang tua senang sekali menjodoh-jodohkan anaknya?

Ghea memang tidak punya perasaan lebih kepada laki-laki itu, tapi tidak seharusnya dia sampai dipilihkan jodoh. "Za, nikah itu bukan main-main, nggak seharusnya kamu nikah karena paksaan!" Ia berani berkata demikian lantaran tau bagaimana rasanya hidup berumah tangga tanpa cinta.

"Pikirin lagi, aku mohon .... " Ghea tahu ia tidak berhak, tapi dirinya tidak ingin Reza bernasib sepertinya.

"Aku udah mikirin kok dan aku milih buat terima. Udah tua juga, ya kali lajang terus," canda Reza.

Gadis terdiam, menunduk menatap kalung yang baru saja Reza berikan.

"Ghea, jangan bohongi perasaan kamu terus menerus, setiap manusia pasti punya salah, tapi tiap orang juga bisa berubah."

***

Semalaman Ghea tidak bisa tidur gara-gara Reza dan kelakuan Orion saat di makam, gadis itu selalu bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kenapa Orion seolah sedang mendekatinya? Kenapa ia justru semakin tidak bisa melupakan pria itu?

Ia benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih.

Niatnya mau makan di restoran depan kantor karena malas ke mana-mana. Namun, justru dirinya justru kembali bertemu dengan mantan suaminya. Orang yang sedang ingin Ghea hindari dan lupakan.

GHEARION(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang