Happy reading💅"WOY, BULAN! CHARGER GUE ILANG DI AMBIL LO, 'KAN?"
BRAKK!!
Tanpa mengetuknya terlebih dahulu, Langit langsung membuka pintu kamar Bulan begitu saja, kemudian ia menerobos masuk tanpa seizin pemiliknya.
Matanya melotot seperti akan menggelinding, saat melihat Bulan yang ternyata sedang bersama teman sekolahnya.
"Apaan, Kak? Dateng-dateng langsung teriak nggak jelas!" sentak Bulan. Gadis itu menghentikan kegiatannya yang tengah memberi lipcream pada bibir Siti.
Ya, malam ini, Bulan memang sedang belajar makeup dengan Siti yang menjadi modelnya. Untungnya gadis polos itu mau setelah beberapa kali dirinya memohon dan membujuknya.
Kenapa harus Siti? Karena Siti itu kulitnya masih mulus dan asli, belum pernah terkena perawatan atau cream cream semacamnya.
"KAK LANGIT!!" teriak Bulan saat kakak laki-lakinya itu hanya mematung terbengong-bengong sembari menatap Siti yang berusaha menyembunyikan wajahnya.
"Siapa tuh? Cantik bener, tapi lebih cantikan Gheby sih," ucapnya terkagum-kagum, ia melangkahkan kakinya mendekati meja rias adiknya untuk melihat lebih jelas wajah gadis yang didandani itu.
Bulan tersenyum bangga, riasannya tidak buruk. Buktinya, Langit menyebut Siti itu cantik dan tidak mengenalinya.
Gadis bercepol dua itu menarik Siti untuk berdiri dan menghadap Langit, meskipun sedikit sulit karena Siti yang terus malu malu dan berusaha menutupi wajahnya sendiri.
"Lihat baik-baik, ya kali, lo, gak kenal?" Bulan merangkul Siti, gadis itu menaik turunkan alisnya untuk menggoda Langit.
"Emangnya dia siapa?" tanya Langit balik, mengundang dengusan kasar dari Bulan.
"Ampun, seperfect itukah hasil karya seorang Bulan Ayumi Aldrich?"
Langit berekspresi datar, ya walaupun ia mengakuinya, jika karya Bulan memang tergolong bagus untuk seorang pemula.
"Siti, coba senyum, gue mau fotoin, biar bisa upload di grup make up dan instastory!" serunya mengabaikan Langit yang langsung syok mendengarnya.
Serius? Dia Siti? Si cewek kampung yang gak pernah dandan dan style nya yang selalu ketinggalan zaman?
Masa sih secantik itu? Bukannya Langit bilang jika Siti itu jelek, ya! Tapi ini beda banget asli!
"Bulan, Aku malu."
Suaranya sih emang Siti, tapi? Arghh!
"Huh, the power of make up?" gumam Langit menyindir, lalu cowok dengan kaos pendek dan celana di atas lutut itu langsung mengambil charger miliknya dan langsung keluar dari kamar itu.
Sialan, Langit menjadi kepikiran soal wajah Siti. Gadis itu memang sudah manis tanpa riasan apapun, hanya kurang terawat saja.
Bagaimana jika Siti mulai merawat wajahnya dan berubah menjadi cantik?
Fisik kok dihina, kalau berubah gimana?
Asal ada uang, pasti dari yang jelek pun, akan berubah.
"Kamu kenapa, Lang? Kok wajahnya kelihatan kesel gitu?" tanya Mega yang dibalas gelengan beserta senyum tipis dari Langit.
Ia melangkah mendekati sang mami yang tengah bersantai di depan televisi, lalu duduk di sebelahnya. "Gimana kondisi mami?"
"Kamu tanya begitu kayak mami punya penyakit serius aja, kemarin kemarin mami cuma demam aja, sama sandiwara sedikit, biar kakak kamu cepat menikah," jawabnya dengan senyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEARION(END)
RomanceGenre :Fiction, Romance, marriage life. Ini cerita tentang Ghea yang menikah dengan cowok berusia 26 tahun yang baru dirinya kenal. Menikah tanpa cinta? bagaimana jadinya? "Maaf, karena pernah berpikir, kalau kak Orion juga cinta sama Ghea."