SEMBILAN 🐷 Yes, nikah.

2.2K 211 1
                                    

Happy reading💅

"Lama-lama gigi kamu bisa kering kalau senyum seperti itu terus, sebahagia itukah menikah dengan saya?" tanya Orion tanpa mengalihkan pandangannya.

"Emangnya kenapa, Kak? Takut kena diabetes karena lihat senyum Ghea?" goda gadis itu sembari mencolek lengan Orion yang terbalut setelan pengantin bewarna putih.

Memang, dari awal acara mulai, sampai sekarang memasuki menyalami tamu, Ghea terus mengembangkan senyum lebarnya. Sangat kontras dengan Orion yang tidak berekspresi sama sekali.

"Nggak. Saya capek aja lihatnya, emangnya pipi kamu nggak pegal apa?"

"Nggak dong! Emangnya kak Orion apa? Dari tadi wajahnya butek banget, kek orang kepaksa kawin," jawab Ghea dengan tawa kecilnya. Sebenarnya pengen ngakak, tapi malu banyak tamu.

"Memang." Jika saja, Melati yang ada di sampingnya menjadi mempelai wanita, mungkin Orion akan terus tersenyum untuk Melatinya.

Rasa sesak menyerang ulu hatinya. Dulu ia selalu membayangkan jika akan ada hari dimana dirinya bisa memiliki Melati sepenuhnya, berdiri berdampingan di altar dan sama-sama tersenyum bahagia.

Melihat sosok Melati memakai gaun putih yang sangat wangi dan indah, sepertinya namanya.

Bunga Melati putihku.

"Kak, Ghea hari ini cantik nggak?" tanya Ghea sembari mengedipkan sebelah matanya. Sengaja, agar membuat Orion tidak melamun.

Tidak lucu, jika cowok itu kesurupan di hari pernikahannya.

Orion menoleh, sedikit menunduk untuk menatap Ghea. "Lebih cantik Melati."

Sudah Ghea duga.

"Hellow, Kakanda Orion, pertanyaan Ghea itu cantik apa nggak! Bukan lebih cantikkan mana. Emangnya di dunia ini cuma mbak Melati doang yang cantik?" tanya Ghea dengan lebay.

"Ya. Itu menurut saya."

"Lebih cantik Kendall Jenner atau mbak Melati?"

"Melati!"

" Jisoo? Rose? Lisa? Jennie?"

"Melati."

Ghea mengangguk beberapa kali, lalu mengedarkan pandangannya ke arah para tamu. Sedang mencari wanita yang paling cantik di ruangan ini, barangkali ada yang namanya Melati di antara mereka.

Bukan terlalu percaya diri apa bagaimana ini, tapi setelah Ghea lihat semuanya. Ghea merasa dirinya lah yang paling cantik di sini, hehe.

"Terus mbak Melati mana? Datang nggak?" tanyanya akhirnya, daripada menduga-duga. Bikin haus saja.

"Nggak ada."

"Kok bisa?"

"Belum datang, mungkin," jawab Orion tidak yakin.

"Gheby, gue bawain lo minum, nih. Lo pasti haus, 'Kan? Suami lo nggak peka banget ya?" Langit datang membawa satu minuman.

Langit memang pengertian, tahu saja kalau Ghea sedang haus dan capek, juga gusinya sedikit kering akibat terlalu lama tersenyum.

GHEARION(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang