Happy reading 💅
"kamu kenapa, sih?"
Ghea mengerjabkan matanya, gadis itu tersenyum lebar sampai matanya menyipit laksana bulan sabit. "Kenapa apanya?"
Yang ditanya justru membuang napas malas, ia memanglingkan muka. "Kenapa kamu terus menatap wajah saya? Coba lihat ke bawah, bagus."
Bagus apanya coba?
Hanya ada lampu lampu dari para penjual dan ratusan manusia yang berjalan-jalan di pasar malam.Jika dibandingkan dengan pemandangan di depan Ghea, semua tidak menarik sama sekali. "Lebih bagus depan, Ghea ini nggak mau menyia-nyiakan, ketampanan wajah kak Orion," jawabnya genit.
Orion menatap Ghea yang tersenyum. Gadis itu cantik, apalagi dilihat dari jarak sedekat ini, rambut panjangnya berkibar karena angin dan wajahnya yang bersinar karena cahaya bulan.
Pertama kalinya Orion menaiki kincir angin dengan orang yang berbeda. Kali ini, bukan gadis cantik dengan semerbak bunga yang ia cintai, melainkan gadis dengan senyum lebar yang tak lain adalah istrinya sendiri.
"Saya tampan?"
"Hu um!" jawab Ghea sembari mengangguk antusias. Memangnya Orion tidak menyadari apa? Mempunyai wajah setampan itu?
"Semua orang bilang saya tampan, bukankah seorang gadis pasti suka dengan pria tampan, tapi kenapa Melati nggak berpikir demikian?" tanya Orion yang diakhiri dengan senyum miris.
"Percuma mempunyai wajah tampan, jika Melati nggak bisa saya dapatkan," lanjutnya.
Laki-laki jika sudah jatuh cinta memang tidak pernah main-main. Kapan? Ghea dapat masuk ke dalam hati Orion menggantikan Melati?
"Emang kak Orion udah berjuang buat dapetin hatinya Mbak Melati?" tanya Ghea dengan hati yang sedikit nyeri, tetapi tidak apa-apa.
"Perhatian dan kepedulian saya selama ini merupakan perjuangan, tapi Melati menyukai orang lain, saya nggak bisa berbuat apapun atau memaksanya untuk bersama saya, kebahagiaannya yang terpenting."
Ghea tersenyum kecil saat Orion memilih menyibukkan diri dengan ponsel. Ia menghirup napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan kasar.
Ia ingin berteriak, ia ingin menangis.
Padahal selama ini ia tau jika Orion mencintai Melati dan sampai kapanpun akan tetap seperti itu, lalu kenapa? Ghea justru jatuh cinta kepadanya.Semakin hari, rasa cintanya semakin besar. Seolah-olah terus memberontak dan membara sampai Ghea tidak bisa mengendalikannya.
"Jangan besarin gengsi. Bilang kalau kamu kedinginan!"
Jaket tebal milik Orion mendarat sempurna di atas kepala Ghea yang tertunduk. Gadis itu mengambilnya dan menatap Orion meminta penjelasan.
"Pakai," ucap Orion yang hanya memakai kaos pendek bewarna hitam polos.
"Ah nggak usah, nanti kak Orion yang kedinginan," jawab Ghea cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEARION(END)
RomanceGenre :Fiction, Romance, marriage life. Ini cerita tentang Ghea yang menikah dengan cowok berusia 26 tahun yang baru dirinya kenal. Menikah tanpa cinta? bagaimana jadinya? "Maaf, karena pernah berpikir, kalau kak Orion juga cinta sama Ghea."