EMPAT PULUH TIGA 🐷 Sampai di sini.

4.1K 271 18
                                    

Sebenarnya dua part, tapi aku jadiin satu biar cepat selesai, hehe.

Sebenarnya dua part, tapi aku jadiin satu biar cepat selesai, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💅


"CERAI? GILA LO!"

Melupakan fakta jika Orion adalah kakaknya, kini dengan kurang ajarnya Langit berbicara dengan nada tinggi lantaran tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

Orion mengerang frustasi. Dia memang gila!
"Semuanya kacau, Lang!" balasnya dengan napas memburu.

"Itu keputusan Ghea sendiri!" lanjutnya seraya duduk dan memijit pelipisnya.

"Emang masalahnya apa? Kenapa Gheby sampai minta cerai?" tanya Langit. Suaranya mulai melunak.

"Ghea izinin aku buat nikah sama Melati, tapi setelah kita pisah," jawabnya sembari meletakkan kepalanya di atas meja dengan raut putus asa.

Hening.

Langit masih mencerna jawaban dari kakaknya, lalu cowok dengan rambut pirang itu menggebrak meja dengan keras.

Orion ini, goblok atau bagaimana sebenarnya?

"NIKAH? LO MAU NIKAHIN MELATI? YA LO MIKIR DONG GOBLOK! MANA ADA ISTRI YANG RELA DIMADU ANJIR!"

Ia benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya.

Sementara Bulan yang mendengar keributan di dapur langsung mengintip dari balik tembok untuk melihat apa yang terjadi.

Gadis itu membelalakkan matanya, mendengar jika kakaknya akan bercerai.

"Kamu bisa nggak jangan teriak-teriak gitu?" kesal Orion.

"Nggak bisa, soalnya lo goblok!" maki Langit yang mendapatkan tatapan dingin dari Orion.

"Nggak ada pilihan lagi!" Orion ikut menggebrak meja, membuat Langit dan Bulan tersentak kaget, karena biasanya Orion selalu terlihat tenang, tidak pernah terlihat seputus asa ini.

"Melati sakit, dia udah sakit parah, bagaimanapun dia butuh aku. Dari kecil kita bersama, Lang. Tumbuh dan main bersama, kamu pikir aku bisa diam aja, saat tahu Melati yang sakit? Tubuh dia semakin kurus dan umurnya juga nggak panjang lagi," ucap Orion dengan suara tercekat.

Langit terdiam, luka karena kehilangan mami masih belum sembuh dan kini kakaknya harus mengetahui sahabatnya yang sakit dan umurnya tak lagi panjang? Belum lagi luka karena harus berpisah dengan Ghea.

Jika Langit ada diposisi Orion, dirinya mungkin tidak akan sanggup.

Ia tidak akan lagi menyalahkan kakaknya yang memilih menemani Melati, karena kematian memang bisa datang kapan saja. Lalu berakhir dengan penyesalan yang mendalam.

"Brengsek," gumam Langit.

Cowok itu menatap Orion seraya tertawa sumbang. "Kita, laki-laki paling brengsek ya, Bro? Setelah memberi perhatian dan harapan, lalu dengan mudahnya meninggalkan begitu saja."

GHEARION(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang