"Gheby! Ampun dah, lo kok pagi-pagi udah seger banget!" teriak Langit dari meja, cowok itu senyum-senyum sendiri, berbeda dengan Orion yang hanya bereksperesi datar.Alan dan Bulan hanya melirik cowok yang lupa umur itu dengan malas, sedangkan Mega—mami sudah menatapnya tajam.
"Salahin aja terus, padahal Langit cuma muji kakak ipar terzeyeng doang," ucapnya sembari mengelus dadanya sok tersakiti.
Ghea tertawa, lalu mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah Orion sedangkan mami memilih mandi terlebih dahulu.
Keadaan meja makan menjadi hening ketika sudah mulai sarapan. Bahkan, Langit yang tadi cengengesan menjadi diam saat dihidangkan dengan makanan.
Bulan melihat jam bewarna pink yang melingkar di tangannya, matanya terlihat melotot saat melihatnya. Dapat Ghea lihat, gadis itu yang buru-buru menyelesaikan makanannya, lalu segera berlari menuju kamarnya untuk memakai seragam dan dandan. Padahal sekarang belum ada jam setengah tujuh.
Ghea tetap membereskan meja makannya meskipun gadis itu sudah dilarang oleh mami. Rasanya tidak benar-benar nyaman saat diperlakukan layaknya ratu.
"By, kok lo belum mandi? Nggak ada kelas pagi emangnya?" tanya Langit sembari membantu membawakan piring kotor, meskipun Ghea tidak memintanya.
Kalau dilihat, Langit ini tipe cowok yang sangat pengertian loh, tidak seperti Orion.
"Nggak pagi, agak siangan dikit,"jawabnya.
Langit mengangguk, cowok itu sudah siap dengan almameter dan sepatunya, lalu berdiri di depan kaca untuk melihat penampilannya.
Sebelah tangan kirinya, dibuat untuk memegangi tali tasnya yang ia gendong sebelah, lalu sebelah tangan kanannya digunakan untuk mengacak-ngacak rambutnya yang setengah kecoklatan itu.
"Gimana? Gue udah keren belum?" tanyanya dengan percaya diri.
"Keren! Cool banget! Kek badboy gitu!" jawab Ghea terlampau jujur, sementara yang dipuji sudah kesenangan sampai mau terbang.
Padahal Ghea cuma menyampaikan apa yang dilihatnya, itu kan menurutnya. Tidak ada unsur membuat Langit akan menjadi baper atau apapun lah.
"Kak Lang! Ayo berangkat sekarang! Bulan udah terlambat!" teriak Bulan nyaring, gadis itu berlari dengan tergesa-gesa sembari menenteng totebag dan parfum di tangannya.
Langit dan Ghea menganga dengan kompak saat melihat penampilan Bulan yang sangat mencolok untuk ke sekolah.
"Ck, Lo mau sekolah apa mau cosplay jadi e'ek sih! Terus kenapa bawa tas kek mau ke pasar gitu? Yaampon!" Langit sampai geleng-geleng sendiri. Tidak habis pikir dengan kelakuan remaja labil di depannya ini.
Bayangkan saja, Bulan memakai aksesoris serba kuning terang untuk ke sekolah.
Di mulai dari pita alay garis-garis berwarna kuning terang, lalu anting-anting emas panjang seperti penyanyi dangdut, jam tangan dan gelang mengkilap, masih bewarna kuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHEARION(END)
RomansaGenre :Fiction, Romance, marriage life. Ini cerita tentang Ghea yang menikah dengan cowok berusia 26 tahun yang baru dirinya kenal. Menikah tanpa cinta? bagaimana jadinya? "Maaf, karena pernah berpikir, kalau kak Orion juga cinta sama Ghea."