Genre :Fiction, Romance, marriage life.
Ini cerita tentang Ghea yang menikah dengan cowok berusia 26 tahun yang baru dirinya kenal.
Menikah tanpa cinta? bagaimana jadinya?
"Maaf, karena pernah berpikir, kalau kak Orion juga cinta sama Ghea."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oke, selesai!" seru Ghea seraya menutup lipstiknya, gadis itu memutar tubuhnya di depan cermin, memuji penampilannya.
Ia tidak sabar, untuk datang ke pesta pertunangan Sasha. Ghea sudah selesai bersiap-siap pukul enam, meskipun acaranya akan dimulai pukul delapan.
Ghea tersenyum, lalu mengirim pesan kepada Orion sebelum mengambil tas dan melangkah keluar kamar.
***
"Cantik banget, Ghey! Gue yang punya acara kalah nih!" seru Sasha dengan mencolek pipi Ghea.
"Emang," jawab Ghea angkuh, ia meletakkan tasnya, lalu keluar dari kamar Sasha menuju taman untuk melihat-lihat.
Gadis itu mengerjabkan matanya, berdiri sembari menatap seorang laki-laki yang nampak tidak asing di matanya.
Seorang cowok berkemeja putih dengan rambut klimis yang sedang duduk dan memainkan ponselnya.
"Ghea, ya?" tanyanya ragu.
Ghea melotot, gadis itu berjalan mendekat tatkala mendengar namanya dipanggil.
Keduanya sama-sama melotot kaget, lalu berseru dengan senyum lebar.
"Kak Rasya?"
"Benar Ghea, 'Kan?"
Sedetik Kemudian, mereka melebarkan tangannya berpelukan. Ghea, tertawa terbahak-bahak, begitupun dengan laki-laki yang bernama Rasya itu.
Rasya Pramaja, adalah kakak kedua Sasha yang tengah bekerja di luar negeri. Terakhir kali Ghea bertemu, saat dulu ia masih SMA dan selalu bermain di rumah Sasha.
"Cantiknya nggak ngotak, gue sampai pangling!" pujinya sambil terkekeh.
"Bisa aja lo, Bang!" Ghea duduk, diikuti dengan Rasya.
Saling bernostalgia dan bercerita, sampai tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat.
Kedekatannya dulu, membuatnya menganggap Rasya sebagai kakaknya sendiri, jadi tidak heran lagi jika Ghea bersikap manja dengannya.
"Ayo, Ghe!"
Ghea melingkarkan tangannya di lengan cowok itu, lalu keduanya berlari bersama menuju aula, sebelum terlambat dan melewatkan acara bertukar cincin yang sangat dinanti-nanti.
Cukup anak-anak kampus Sasha undang, dan kedekatan keduanya, menarik perhatian mereka, terutama Reza yang berdiri dengan wajah datar dan mata yang menyiratkan luka.
