"kenapa aku harus ikut sih Ci?"
"Ya aku ga mau pergi sendiri Del, dan aku sama sekali ga kenal sama anak-anak orang kaya itu"
"Anjir, Terus kok kamu bisa diundang?"
"Well...."
"What did you do ci Shani??" Adel menyipitkan matanya.
"Nothing! Aku, lagi ditempat spa kemarin, dan pas aku lagi meni ped-"
"Tunggu tunggu, cici bisa bayar itu dari mana?"
"Aku pake voucher Del, dan tenang aja semua itu gratis kok. Anyway, aku lagi meni pedi terus 2 cewe yang duduk disamping aku, mereka ngomongin tentang party juga segala detailnya dan kedengarannya tu keren bangeet. Aku bener-bener pengen dateng Del"
"Ci, jangan bilang ke aku, kamu mau pergi ke party itu??" Shani mengangguk.
"Who are you?" Ucap Adel tak percaya.
"Shut up, aku pengen bebas sekali-kali Del. Yang aku lakuin selama ini itu cuma kuliah, part time di cafe dan kembali lagi ke rumah butut ini buat tidur."
"Oke, pertama rumah ini ga butut-butut amat kok" Adel mendapat tatapan aneh dari Shani setelah mengucapkan itu. "Okay, fine! Iya ini butut. Tapi yang penting ini rumah punya kita sendiri. Dan aku ngerti, kamu pengen ngerasain bebas tapi kenapa harus di party orang kaya itu sih? Kita kan bisa ke club mana gitu?"
"Del, apa kamu ga pengen ngerasain seenggaknya sekali aja jadi mereka? Dikelilingi orang-orang tajir, perhiasan mewah mereka, mobil and all that shit? Selama ini kita hidup pas-pasan, buat sekali aja aku pengen ngerasain masuk ke kehidupan mereka walaupun cuma semalam." Shani menghela nafasnya dan duduk dikasur Adel.
Dengan dua pekerjaan yang Adel lakukan, dan part time Shani di cafe. Mereka hidup sangat pas-pasan, hanya cukup untuk biaya kuliah Shani dan makan sehari-hari. Beruntung mereka ga harus bayar sewa rumah. Terimakasih buat kakek-nenek mereka yang menyisakan sedikit aset untuk Shani dan Adel.
Tetapi sayangnya mereka meninggal disaat Shani berumur 18 dan Adel 15 tahun. Ibu Adel dan Ayah Shani merupakan adik-kakak, setelah orang tua mereka meninggal dengan situasi yang berbeda, mereka dalam asuhan kakek-neneknya. Adel kecil dan Shani menjadi sangat dekat dan tidak terpisahkan sejak saat itu. Shani merupakan satu-satunya keluarga yang Adel miliki.
Shani, ga pernah tau tentang keluarga dari pihak ibunya. Mereka stop berkomunikasi semenjak ibu Shani hamil. Ibunya pun ga pernah membicarakan tentang mereka, sampai suatu hari ibunya sedang sakit parah dan mulai bercerita kepadanya tentang kehidupan sang ibu sebelum bertemu ayah Shani.
Ibu Shani bercerita bahwa Papanya merupaka seorang pengusaha batu bara sukses. Dia juga cerita kalau dia sering bepergian keluar kota bahkan keluar negeri. Pernah kadang disuatu hari bangun pagi di negara A dan tidur malam di negara B.
Sejujurnya, Shani selalu mengira bahwa ibunya itu hanya berhalusinasi karena sakitnya. Tapi ia tetap mendengarkan cerita ibunya itu. Dan dalam hati menginginkan kehidupan itu juga.
It was impossible of course, tapi ga salah juga kan berkhayal.
Setelah melihat kesedihan shani tentang kehidupan sehari-harinya, Adel merasa sedikit sedih dan bersalah juga, dia merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada Shani.
Dialah penyebab Shani jarang bergaul, tak pernah party dengan temannya dan menikmati masa mudanya. Sebenarnya, shani ga pernah mengatakan itu tapi tetap saja Adel merasakannya.Nah karena itu Adel mulai langsung bekerja saat umur dia 18th. Sangat sulit memang untuk bekerja didua tempat sekaligus. tetapi sangat setimpal jika itu bisa membantu mimpi Shani untuk menjadi dokter.
![](https://img.wattpad.com/cover/302056787-288-k959132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad choices, great outcomes
RomanceDua orang yang berasal dari dunia yang berbeda, bersatu.