Chapter 28

2.2K 185 9
                                    

Ashel dan kedua bayi-nya harus tinggal di rumah sakit sampai Ashel pulih dan mampu melakukan hal-hal tertentu tanpa bantuan; sesuai perintah Dokter.

Pada hari kedua, Adel meminta semua orang untuk pulang dan beraktifitas seperti hari-hari biasanya. Adel adalah satu-satunya yang tinggal di rumah sakit siang dan malam, ia hanya pergi ketika keluarga Ashel atau Shani dan Chika mampir.

Ashel mulai frustasi pada hari keempat, Ashel bosan dan dia tidak dapat melakukan apa pun selain istirahat, makan, memberi asi ke bayinya dan melakukan beberapa pemeriksaan yang diminta Dokter Fiony agar dia pulang. Ashel senang berada di sana bersama bayi mereka, tetapi dia sangat ingin keluar dari rumah sakit, dia lelah melihat dinding yang sama setiap harinya.

Ashel berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dan berjalan sendiri tetapi hari-hari pertama benar-benar menyakitkan, Adel dengan telaten membantunya sampai dia mampu melakukan semuanya sendiri- hanya butuh seminggu untuk mencapainya. Ketika Dokter memberinya izin untuk akhirnya pulang, Ashel siap untuk berlari keluar pintu secepat yang dia bisa, tetapi dia harus menunggu Adel kembali dulu dari perjalanannya ke rumah orang tuanya, Adel telah memberi tahu Ashel bahwa dia harus pergi kesana untuk mengambil sesuatu yang penting dan janji tidak akan lama.

Adel kembali kurang dari satu jam kemudian, ia membawa sebuket bunga yang indah di tangannya, lalu memberikan ke Ashel bersamaan dengan ciuman lembut dibibir nya, Ashel sudah siap untuk pulang.

Menatap sekelilingnya Adel melihat  Bentley dan Zachary sudah berada di car seat mereka dengan balon diikatkan ke pegangan masing-masing, keduanya tidur nyaman seperti biasa. Semua barang sudah di packing dengan rapi, yang perlu mereka lakukan hanyalah membawa semuanya ke mobil karena driver Ashel sudah menunggu mereka. Gracio dan Mario menggendong bayinya sementara Adel mengurus tas.

Begitu berada di dalam mobil, Ashel menyadari mereka tidak melalui jalan biasa untuk ke rumahnya, tetapi ketika Ashel bertanya, Adel hanya menjawab bahwa mereka hanya mengambil rute yang berbeda, Ashel mengangguk dan tidak memperhatikan jalan lagi, ia memutuskan bahwa melihat anak  mereka jauh lebih menarik.

Ashel akhirnya sadar bahwa mereka tidak berada di rumah orang tuanya, mereka berada di lingkungan yang tidak dia kenal tetapi terasa nyaman dan asri. Sebelum Ashel sempat bertanya apa yang mereka lakukan di sana, Adel membuka pintu dan mengajaknya pergi bersamanya.

"Tapi, bagaimana dengan anak-anak kita sayang" dia menunjuk ke arah mereka seolah Adel lupa bahwa mereka ada di sana.

Adel tersenyum dan menariknya keluar dari mobil, "jangan khawatir, pak paul akan mengawasi mereka." Paul mendukungnya dengan menjawab 'tentu saja'.

Mereka mulai berjalan di trotoar, bergandengan tangan, Ashel menoleh ke belakang dan melihat bahwa Paul mengikuti mereka perlahan. Mereka berhenti saat tiba di sebuah rumah indah di ujung jalan buntu. "Kita mau ngapain disini Del?" Ashel akhirnya bertanya.

Adel menarik napas dalam-dalam, ia merasa lebih gugup dari yang dia pikirkan. Hal yang Adel lakukan ialah merogoh saku depan skinny jeans-nya, dia sedikit kesulitan ketika dia menarik tangannya keluar, barang yang Adel pegang jatuh ke lantai dan dia berlutut untuk mengambilnya. Ketika lututnya menyentuh tanah, dia mendengar napas tercekat dari Ashel, dia mendongak, khawatir ada sesuatu yang terjadi, tetapi dia hanya melihat Ashel menutup mulutnya dengan tangan. Sempat beberapa detik ia hanya berkedip seperti orang idiot pada Ashel, Adel menyadari posisinya dan dengan cepat berdiri.

"Oke, ini bukan..." dia menarik napas lagi untuk menenangkan diri. "Aku tahu seperti apa kelihatannya," Adel menggerakkan tangannya menunjuk ke area umum di lantai, "dan percaya deh, aku ingin juga tapi bukan saat ini. Ini bukan lamaran Cel. Maaf sayang aku ga bermaksud mengecewakan," tambahnya ketika dia melihat ekspresi kecewa Ashel. "Proses aku melamar kamu nanti itu akan lebih baik dari ini, aku janji."

Bad choices, great outcomesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang