2.🍀

85.5K 8.4K 287
                                    

  [ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Di meja makan yang panjang, terdapat tiga orang yakni Bilar Dev Girion Ayah Areta lalu Tivona Dev Girion Ibu Areta dan Axiella Adiknya.

"Selamat pagi semuanya," sapa ceria dari arah lift membuat kedua orang tuanya tersenyum, tapi tidak dengan Axiella.

"Rere apa tidurmu nyenyak?" Tivona bertanya yang dibalas senyuman manis Areta.

"Tentu, dan Dek apa tidurmu juga nyenyak?" tanyanya menatap Axiella yang duduk di kursi sisi Bilar.

"Hm," deheman, hanya deheman seperti biasa. mau sekuat apapun gue rubah alur ini, sikap dia masih sama. Batin Areta menghela nafas pelan.

Sedangkan kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dengan sikap Axiella, tapi mereka bersyukur karena putri sulung mereka telah sadar sepenuhnya.

Yang biasa kasar jadi lembut, yang biasa tak peduli pada mereka jadi peduli dan yang biasa memakai baju bak jalang jadi sopan. Itu saja sudah membuat mereka tenang dan senang.

"Xiel, Papa denger kamu ikut ekskul basket?"

"Iya,"

"Kamu suka basket sayang?" Tivona ikut senang putrinya akan beradaptasi dengan orang lain.

"Enggak,"

"Terus? Kenapa ikut basket?" aneh Bilar.

"Gabut aja."

"O-oh, kirain itu hobi kamu haha," tawa garing Tivona yang sudah bingung untuk melanjutkan topik dengan putri dinginnya ini.

"Dek, mau berangkat bareng?" tawar Areta saat keluarganya sudah tutup mulut.

Axiella hanya melirik sekilas lalu pergi dari meja makan menuju sekolah, ia tak menyukai skinsip karena dari dulu Axella sangat anti dengan sentuhan.

Jika seseorang menyentuhnya maka orang itu harus habis ditangannya.

Dan pastinya jika ia bareng dengan Areta, gadis itu pasti akan menyentuh dan juga ia malas berbicara. Melihat sikap Areta yang ekstrovert parah membuatnya malas dan capek sendiri.

Tapi...

Tampaknya ada satu orang yang Axiella tandai, sekarang tengah duduk bersimpuh di depan kakinya dan menangis bak orang yang paling menderita.

"Ma-maaf , hikss ... " ucapnya lirih masih dengan sesenggukan.

Axiella hanya diam meski para siswa/i sudah kasihan pada siswi itu tapi mereka cukup tahu diri untuk mengeluarkan suara pada Siswi terdingin di sekolahan ini.

Terlebih siswi itu Axiella, si pintar dan nyeremin juga yang salah di sini 'kan si siswi cengeng itu bukan Axiella.

- Ck drama!.

- Laria lo itu kebanyakan drama!

- Buka mata lo! dia Adeknya yang dingin bukan Kakaknya yang senggol bacok!

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang