[ S E L A M A T M E M B A C A ]
•••
Di malam yang gelap, Gadis dengan selang infusnya mulai membuka mata.
Ia Mengerinyit sesaat dan menghela nafas lega, "Syukurlah. Masih hidup ternyata," gumamnya bangun dengan hati-hati.
Ia menatap kesetiap ruangan, ternyata ia dirawat di kamarnya bukan di rumah sakit.
Pintu terbuka, di sana sang Adik Axiella masuk dengan ekspresi datarnya.
"D-dek?" panggilnya sedikit gugup, pasalnya ini kali pertama Adiknya itu menginjakan kaki kekamarnya setelah dirinya memasuki tubuh Areta.
"Kau besok akan pulang?" tanya Axiella yang membuat Areta mengerinyit tak mengerti.
Namun seketika wajah Areta pucat pasih, "A-apa aku sudah di sini, btw siapa yang membawaku kesini?" tanyanya mencoba tak gugup.
Sungguh ia tak mau orang lain tau jika dia bukan Areta asli, cukup Laria saja yang tau.
"Tak perlu berpura-pura lagi, Naina Pradipta!" malas Axiella yang membuat Areta kaku.
"K-kau mengetahuinya?" tak percaya Areta dan Axiella mengangguk singkat.
"Aku orangnya, sampai jumpa di sana Naina. Ingat namamku Axella," ucap Axiella setelah itu ia pergi dari kamar Areta, meninggalkan gadis itu yang malah bingung.
Kepalanya memunculkan beberapa pertanyaan, Axella? Aku orangnya? Sampai jumpa di sana? Apa maksud dari ucapan Axiella?
Sedangkan Axiella menyeringai tipis di depan pintu saat melihat dua sahabat baik Areta yang berjalan mendekat padanya.
"Kau adik tak berguna! Dari mana saja hah?!" omeli Fiska, yah lagi-lagi Axiella tak terlihat ketika Kakaknya dalam bahaya.
"Kau pasti tau, Areta harus istirahat kalian pulang saja," usirnya membuat Nadien dan Fiska menganga.
"HEY DASAR ADEK DURJANAH LO!" teriak Nadien kesal kepalang.
"Pergi!" usir Axiella lagi membuat Nadien kesal dan pergi dari sana hingga tersisa Fiska yang menatap dirinya rumit.
"Apa ini rencanamu?" tanya Fiska dengan ekspresi dingin.
"Rooftop," ucap Axiella seraya pergi dari sana, Fiska mau tak mau mengikutinya.
Di atas rooftop, angin malam yang dingin juga sedikit kencang itu menerbangkan rambut Axiella dan Fiska.
"Gue gak nyangka, ternyata lo berbakti juga," Fiska membuka suara, dia menatap Axiella kagum sekaligus penasaran.
Masih ingat orang itu yang menguping rencana Axiella? Ah bukan menguping lebih tepat tak sengaja mendengar.
Yah dia Fiska, saat itu dirinya ingin ngadem tapi tak disangaka ia malah mendengar sesuatu yang seharusnya tak ia dengar.
"Lo pasti tau gue jiwa palsu 'kan? Mengingat lo tau detail semuanya, kenalin gue Nadira Gautama," katanya memperkenalkan diri
"Axella."
"Haha gak nyangka gue, sangking misteriusnya lo sampe gue gak tau kalo lo juga jiwa palsu," tawanya garing.
Jika bukan saat di rooftop itu, ia mungkin akan membenci Axiella karena gadis itu benar-benar seperti Adik yang tak punya hati, dan ia juga sedikit kaget saat tau jika Areta juga jiwa palsu terutama Laria.
Untuk ia mendorong Laria? Ia sengaja, yah ia sengaja. Karena ia muak dengan sikap Laria yang selalu mencelakai Areta.
"Jadi selama ini yang bantu Areta itu lo?" tanyanya lagi.
"Hanya kasihan," sangkalnya, yah memang benar hanya kasihan, toh awalnya juga Axiella malas mencampuri cerita.
Tapi melihat perjuangan Areta, ia sedikit kasihan dan mencoba mengabulkan doa gadis itu.
"Tetep aja gue kagum sama lo xel, tapi makasih banyak ya karna lo gue jadi bisa balik lagi dan Areta juga. Lo itu pahlawan bagi gue semoga di sana kita bisa ketemu!" katanya tersenyum tulus.
"Gue bakal balik jam tujuh pagi, gue titip Areta ya. Tu anak masih polos soalnya," lanjut Fiska menepuk bahu Axiella dan setelahnya ia pergi dari sana.
Axiella terdiam menatap taman mawar di bawah sana dengan datar, "Ini belum selesai."
[ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]
🍀🖤🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
FantasyIni cerita tentang Axella si diam-diam menghanyutkan Bertransmigrasi ketubuh Axiella sang figuran novel. _________________________________________ START :07/22. END : 12/22 Maret