[ S E L A M A T M E M B A C A ]
•••
Sudah tiga minggu semenjak kejadian pingsan tiga jam itu, kini Xavier semakin dan semakin berani mendekati Axiella.
"Xiel kamu tau gak sih kemarin aku makan ice cream didekat kafe bakery dan rasanya enak!!" serunya menceritakan kejadian kemarin sore.
"Kamu mau gak makan di sana? Kalo iya ayo kita kesana sepulang sekolah!!" senangnya tersenyum manis berharap Axiella mengangguk.
Namun ia harus kecewa kala tatapan tak minat Axiella yang mengarah padanya.
"Hengg~ ayo lahh~ mau ya ... Yaa ... Yaa!!" bujuknya dengan wajah memelas bak anak anjing kelaparan.
Ia tak sadar jika siswa/i di kantin ini tengah menatap kearahnya bahkan tak sedikit siswi yang terpekik gemas.
Mereka sekarang mengabaikan Arsen dan Laria, dan malah oleng pada duo datar namun Xavier yang akan memberikan ekspresi imut jika di depan Axiella seorang.
Bahkan Areta sudah mendukung kubu xa-el(xavier dan Axiella) itu, juga semenjak Arsen dan Laria dekat dan lengket Areta sudah memiliki banyak teman di sini seperti.
"Gila Adek lo Re, berhati baja banget!" Nadien adalah teman baru Areta, mereka bertemu di belakang sekolah di bawah pohon apel.
"Hooh njirr! Kalo gue ada diposisi adek lo, gue mah udah luluh dari dua minggu pasca kedekatan," Fiska juga teman dekat Areta, mereka bertemu di ekskul musik.
Kedua teman dekatnya ini begitu lucu dan selalu membuat Areta tak merasakan kesepian lagi.
Areta jadi memiliki setitik rindu pada dua sahabatnya di dunia asli, Tina dan Naya kedua sahabat yang ia jaga.
Ahh mengingat kesana Areta semakin ingin cepat-cepat keakhir alur yang waktunya sebulan satu minggu lagi.
Ia begitu penasaran, jika memang benar dia di sini hanya untuk mengubah ending Antagonis mungkin nanti ia bisa kembali tapi jika ini takdir mungkin dirinya akan terperangkap selamanya di sini.
Dan Areta sudah siap jika kemungkinan yang kedua yang akan terjadi, ia sudah memutuskan akan beradaptasi dan mencoba menerima kehidupan barunya.
Tapi tak urung hatinya menginginkan opsi pertama.
"Gue mau pesen minum dulu ya, kalian tunggu aja disini," kata Areta pada dua sahabatnya.
"Gue nitip lemon tea Re!" Nadien menambahkan.
"Lah gue juga Re, cuma jus jeruk hehe," cengir Fiska diangguki Areta.
Saat Areta akan berbalik di saat itu juga sebuah kuah panas akan melayang keperutnya, untung ia refleks minggir sehingga suara benturan dan pecahan mangkok nyaring di sisi kantin.
Akhh~
Rintihan kesakitan meluncur di bibir mungil gadis di bawahnya.
Shit! gue hampir lupa alurnya!. Umpat Areta saat hari ini di dalam alur Laria akan memesan bakso dan tak sengaja menabraknya.
Ia aneh sungguh aneh, bukankah ia sudah tak ikut campur kedalam alur lagi? bahkan dampak dari ia mengubah alur sudah tertera jelas.
Bagaimana Antagonis pria yang tak mengejar Laria dan pindah pada Adiknya saja sudah cukup untuk membuktikan jika alurnya berubah?
Tapi kenapa itu tak berefek pada Laria? Gadis itu hampir setiap hari membuat drama klise padanya yang nantinya akan ditolong oleh Arsen.
Bahkan bukan padanya saja melainkan Adiknya yang di alur novel tak pernah berhadapan dengan Laria malah selalu diganggu oleh laler caper satu ini.
Ia meragukan jika sikap polos dan kebetulan ini hanya tak sengaja dan alur yang berbicara?
"Hikss pa-panas hikss ..." tangis kesakitan Laria menggema di heningnya kantin.
Siswa/i mendengus sebal melihat drama murahan itu, mereka bertanya-tanya.
KENAPA SIH SI MISKIN INI LEMAH DAN LETOY!! DAN KENAPA HANYA GIRION SAUDARA YANG SELALU KENA!! APA SI MISKIN INI MEMILIKI DENDAM?
Begitulah pikiran mereka, mereka sudah membenci Laria dari semenjak Axiella diganggu di depan lift sebulan lalu.
"LARIA!!" teriakan di ujung pintu kantin membuyarkan pikiran Areta.
Ia melirik kearah pintu namun matanya membulat sempurna ketika rasa perih dan panas menjalar di pipi kanannya.
"A-arsen," gagap Areta tak percaya saat ia ditampar dengan keras di pipinya oleh tangan lebar Arseneld.
"JALANG! LO BISA GAK SIH GAK GANGGU PACAR GUA!!" teriak Arsen murka dan memeluk Laria yang masih menangis kesakitan.
Plak~
Wajah Arsen tertoleh kekiri saat sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, rahangnya mengeras menatap nyalang pada Nadien.
Yah Nadien, dia tak terima sahabatnya yang tak tau apa-apa ditampar dan di teriaki jalang.
"DIA LEBIH PANTAS DITERIAKI JALANG BUKAN TEMAN GUA BANGSAT!!" bentak Nadien menatap nyalang pada Arsen.
"L-LO!! SIA–
Plak~
"TUTUP MULUMU BASTARD!!" teriak Fiska membuat semua ternganga.
Sedangkan seseorang menyeringai dalam diam.
Semakin seru saja. Batinnya.
[ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]
🍀🖤🍀
Huhu sahabatnya mbak Areta emang thebestt!!🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
FantasyIni cerita tentang Axella si diam-diam menghanyutkan Bertransmigrasi ketubuh Axiella sang figuran novel. _________________________________________ START :07/22. END : 12/22 Maret