11.🍀

40.5K 5.2K 65
                                    

[ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Malamnya Axiella menunggu Areta di rumah sakit karena Tivona yang menyuruh tentunya.

"Dek?" panggil Areta melirik pada sofa yang agak jauh dari ranjangnya.

Di sana Axiella tengah memainkan ponselnya, "hm?"

Areta menunduk, "Kenapa?" tanyanya membuat Axiella menoleh padanya,"Kenapa kamu sedingin ini? apa kamu percaya padanya?"

"Karna kau bodoh!" tiga kata yang mencubit hati Areta.

Tapi ia tak menyangkal, andai saja ia menerima tawaran Nadien untuk menemaninya ketoilet waktu itu, mungkin saja kejadian ini tak akan ada.

"Yasudah, selamat malam Dek." Areta berkata seraya membaringkan tubuhnya membelakangi Axiella.

Axiella hanya diam menatap punggung ringkih itu, tampaknya tiga hari kejadian ini membuat batinnya terguncang. Terlihat dari badannya yang sedikit kurusan.

Huftt~

Ia beranjak dari duduknya menuju keluar kamar rawat, Areta yang mendengar pintu tertutuppun segera menangis.

Ia kecewa dan sedih.

Jika tau akan seperti ini, ia tak akan berambisi mengubah alur! Awalnya ia mengira jika Laria adalah asli bukan di rasuki oleh jiwa palsu seperti tubuh Areta yang dirasuki jiwanya.

Pantas saja Laria selalu mencari-cari masalah dengannya dan adiknya.

"Betapa bodohnya lo Nai, benar kata Xiel. Gue itu bodoh!" gumamnya tak bisa menyangkal, yah dia bodoh dan lemot karna kurang meneliti dan telat memahami alur.

Seharusnya ia sadar jika Laria bukan jiwa palsu mungkin Laria tak akan pernah mencari-cari masalah padanya dan adiknya.

Terlebih alur akan berkahir 3 minggu lagi, di saat itu entahlah ia tak banyak berharap.

•••

Axiella berjalan mendekati pembatas rooftop, lalu ia duduk di pembatasnya, ia menatap ponselnya dan menyeringai tipis.

"Tiga minggu? Baiklah," gumamnya menatap dokumen dan rekaman yang ia kumpulkan sejak dua minggu terakhir ini.

Ia puas sekarang.

Bagaimana pun dia sudah mengibarkan benderanya, yah dia yang ada di belakang Laria.

"Teruslah berpura-pura baik, aku akan menyambutmu dengan kehancuran tapi sebelum itu, pionmu akan hancur terlebih dahulu,"

Tangannya merogoh cutter yang berkarat, matanya berkilat akan kehausan.

"Mengukir sesuatu yang indah mungkin sedikit menyenangkan, ahh sialan mengapa ini datang diwaktu yang tepat?"

Axiella berjalan kearah lift untuk menuju ruangan rawat Laria, yah Laria awal yang akan mengguncang dia karena semuanya dia yang mengatur.

Tentu saja Axiella tau, bukankah sudah di katakan? Jika Axiella ini tahu semuanya bahkan rahasia kecil seseorang saja ia tau.

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang