16.🍀

36.5K 4.8K 38
                                    

[ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Di sebuah taman dengan mawar hitam, Axiella gadis itu kembali menjadi Axella.

Alisnya mengerinyit kala pemandangan taman yang begitu asing dan tanpa ujung ini?

Di sini begitu sepi, apa dirinya telah mati atau sudah kembali? Tapi waktunya 4 hari lagi, juga ia belum membongkar kebusukan dia dan membuat Laria mati.

- Ini di Alam bawah sadarmu Axella, -

Suara tanpa wujud, membuat Axella mendongak keatas.

"Kau yang menarik jiwaku kesini?" tanyanya to the point.

Terdengar suara tawa ringan di atas sana. -Kau memang unik, padahal anak-anakku yang lain begitu panik. Tapi lihat ini? Kau dengan santainya bertanya itu, sungguh menakjubkan.-

Axella mendengus malas, "Bicara saja, apa aku bisa kembali lagi?"

- Tentu, empay orang akan kembali tapi dua orang akan terjebak karna keserakahannya, dan kau tau mereka siapa, - 

"Kapan dan jam berapa?"

- Tepatnya sama dengan waktumu datang, tapi ada satu syarat, -

Axella mengerinyitkan dahinya bertanya.

- Jika kau mati di dunia ini kau tak akan bisa kembali, ya itu syarat untukmu dan anak-anakku. Jadi berhati-hatilah nyawamu di sini begitu berharga, semoga berhasil dan semangat anakku^^-

Setelahnya tubuh Axella menghilang, hingga ia terbangun di kamar milik Axiella kembali.

Ini masih pukul 04.35 dan Axiella tau itu bukan mimpi tapi itu sebuah peringatan.

Dirinya mengusap keringat di dahinya lalu turun dari ranjang, ia tau sekarang nyawanya telah terancam.

Anak-anak ku ia tau mereka siapa, jadi malam ini pasti mereka juga mendapatkan mimpi itu.

"Tepat jam dua belas siang, yah di jam itu aku akan kembali kedunia asliku. Jadi mari kita selesaikan," katanya membuka laptop.

Ia tak bisa diam lagi sekarang, mengingat dua hari lalu nyawa Xavier dan dirinya yang hampir melayang.

Yah setelah kejadian di kafe yang tak kena dan malah orang lain, ternyata teror itu kembali lagi dengan rem mobil milik Xavier yang sudah di modifikasi.

Beruntung mobil itu hanya menabrak pohon bukan jatuh kelaut.

Tangan rampingnya bergerak lincah mengirim sebuah rekaman panas milik Laria pada akun gosip sekolah.

Tentu saja pionnya adalah yang utama yang akan ia serang kembali, mengingat bos tak akan tenang jika kebusukan anak buahnya yang memakai topeng polos di ketahui publik.

Ternyata ini kelakuan wajah polos yang dicintai Arseneld Givlion, sungguh sangat disayang..

Sebuah caption tak lupa menyangkutkan nama Arseneld si cowo yang di idolakan seantero sekolahan, besok adalah akhir dari hidup Laria yang akan membuat dia keluar menampakkan diri.

"Sampai ketemu besok Arseneld, kau akan melihat kelakuan asli orang terkasih dan tercinta yang kau lindungi sepenuh jiwa itu."

•••

Paginya sekolahan dihebohkan dengan video panas seorang siswi polos juga pacar dari Arseneld.

Siswa/i heboh membuat petisi untuk mengeluarkan murid beasiwa itu, selain kelakuannya yang jalang ternyata bermuka dua dan telah mengancam akan menghabisi keluarga konglomerat ketiga.

Yah sebuah video panas dan toilet, pembullyan Areta pada Laria terpapang jelas di sana, membuat para siswa/i semakin heboh.

Para guru dan kepala sekolah juga dewan petinggi sekolah mengadakan rapat mendadak saat akun gosip sekolahan di retas dan di hebohkan dengan hal tak senonoh salah satu muridnya.

Kini di dalam ruangan yang mencekam, Laria sudah menangis sedangkan Arsen menatap jijik Laria.

Yah ia juga otomatis terseret kedalam masalah ini, karena di caption video itu mencantumkan namanya yang sebagai pacar dari Ga-upss wanita itu.

"Kau telah mencemari nama sekolahan ini, kau tak pantas berada di sini!" Lino Abigail sang kepala sekolah mulai berbicara dengan ekspresi dingin.

"Hikss itu editan! Aku mana mungkin melakukan itu!!" bantah Laria, ia masih berusaha menjaga kesan polosnya.

Sialan! Gue harus bertahan gue gak boleh mati! Yang harus mati di sini si jalang Girion bukan gue!!. Teriaknya dalam hati saat dirinya mendapatkan mimpi dan sebuah peringatan jika yang akan kembali hanya empat orang!

Ia bertanya-tanya siapa empat orang dan dua orang yang akan mati itu, dan ia baru tahu jika di sini masih ada jiwa palsu seperti dirinya.

Tapi tentu saja dirinya harus ada di salah satu empat orang yang akan selamat dan pulang, ia tak mau mati dulu ia masih mau hidup meskipun di kehidupannya dulu ia seorang jalang, tapi itu lebih bagus dari pada mati di sini.

"Dasar wanita jalang! Areta benar kau emang seorang jalang!" maki Arsen menatap jijik pada Laria, "Saya tak akan diam karena kau sudah membuat reputasi saya buruk! Dasar sialan!" makinya keluar dari ruangan rapat.

"ARSEN! KAMU KAMU JAHAT! INI BUKAN ALURNYA! SEHARUSNYA ALURNYA KAMU MEMAAFKAN AKU!! KITA SALING MENCINTAI ARSEN!!" teriak Laria menangis terisak di sana.

Semua menatap jijik Laria.

"Pergi dari sini sekarang juga dan jangan menginjakkan kaki di sini, semua akses beasiswa dan sekolahan akan saya tutup sehingga kau tak bisa melanjutkan sekolah dimanapun!" pungkas Lino tak ingin di bantah.

"Dasar jalang!" gumam para guru di sana.

Laria menunduk meremat kuat roknya, ini semua karna Areta! Yah pasti Areta jiwa palsu yang sama seperti dirinya! Tak mungkin Areta bodoh dan bulol pada Arsen tiba-tiba menjauh!.

Ia harus membunuh Areta dan Axiella agar dirinya bisa selamat yah dirinya harus selamat!.

  [ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]

🍀🖤🍀

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang