12.🍀

39.4K 5.3K 63
                                    

[ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Sekolahan kini di hebohkan dengan rekaman suara kejadian sebelumnya.

Mereka mulai mengecam Laria lagi karena ucapan gadis itu memang pantas mendapatkan amukan dari Areta.

Sedangkan kepala sekolah tak bisa mengeluarkan Areta, mau bagaimanapun bukti video itu jelas sekali pihak Laria yang mencari masalah.

Areta hanya di beri hukuman satu minggu tak boleh masuk, karena bagaimanapun Areta juga membanting tubuh Laria saat itu.

Sedangkan di rumah sakit juga tengah di hebohkan dengan pasien yang menyayat dirinya sendiri di kamar 107, pihak dokter hampir kewalahan menjahit luka yang menganga dari pundak hingga telapak tangan, juga kulit paha hingga semata lutut yang sobek.

brak!

Seseorang membanting ponselnya saat mendengar rekaman suara yang tengah menggemparkan sekolahan.

"Sial! Dia bodoh atau bagaimana! Arghh rencana gua gak boleh gagal! Yah gak boleh gagal!"

"Tapi sayang, meskipun rencana A tak mulus maka rencana B-Z akan mulus, hahaha gua punya banyak renca sayang,"
tawanya menggema di gudang gelap dan sepi.

"Givlion dan Girion harus hancur, yah hancur sehancur-hancurnya keluarga gua yang mereka hancurkan dulu, gua akan menghancurkan kalian sialan!!" umpatnya dengan mata mengkilap penuh dendam.

Tanpa disadari, seseorang yang bersandar pada tembok menyeringai saat mendengar umpatan itu.

Tubuhnya tenggelam digelapnya gudang, mata kelamnya menatap punggung dia yang mulai meninggalkan gudang.

Lalu setelahnya ia melangkah ketengah gudang yang sedikit terang.

Mata kelam bibir ranumnya menyeringai kejam, "Ini baru permulaan," ucap Axiella.

Yah Axiella, tentu saja setelah ia membocorkan rekaman suara pada akun gosip sekolahan ia sudah menantikan ekspresi dia.

Dan ternya, sedikit menghiburnya, padahal Axiella ini baik loh.

Hanya membongkar rekaman suara doang bukan rekaman videonya pada akun gosip sekolah.

Dia hanya memperlihatkan rekaman video pada kepala sekolah dan para guru saja.

Untuk murid, ia sudah menyiapkan panggung yang tepat nanti.

•••

Di restoran, Axiella tengah makan dengan Xavier, karena Xavier yang memaksa dan akan mentraktirnya setelah pulang sekolah.

"Sayang udah denger belum, ternyata si Laria udah gila!" katanya dengan wajah serius.

Axiella hanya menatap ekspresi imut Xavier, eh tunggu? Ah lupakan.

"Dia nyayat dirinya sendiri, katanya dia depresi karena rekaman aslinya tersebar,"

"Terus tadi aku liat wajah si cunguk Givlion, lucu banget haha!!" tawanya lagi.

Tentu saja Xavier senang melihat musuhnya yang salah mencintai orang.

Ia sungguh kasihan pada Xavier asli, jika saja dirinya tak masuk kesini mungkin Xavier asli juga akan murung seperti Arsen sekarang.

"Makan jangan sambil bicara nanti kes–

"Uhukk ... Uhuk ... Uhuk ..." Xavier tersedak membuat ekspresi Axiella datar seketika.

"A-air sa-sayang air!!" pintanya masih terbatuk.

"Teruslah berbicara!" cibir Axiella menyodorkan air minum, lalu ia beranjak dari duduknya mendekati Xavier yang berada di kursi depan.

Tanganya mengelus punggung Xavier dengan lembut, "Huhu sakitt ... " rengeknya mengelus elus lehernya saat tenggorokannya terasa serat dan perih.


Axiella yang polos pun membantu mengelus leher Xavier membuat Xavier kaku.

"Y-yak!! Jangan elus lagi!!" cegahnya reflek menjauhkan dirinya dari Axiella.

Axiella menatap polos Xavier yang berdiri menjauh darinya, ia bingung melihat wajah Xavier yang memerah?

"Kau demam?" tanyanya membuat Xavier berjongkok seketika dan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

Sial memang dasar dia masih polos!! Makinya menggerutu saat wajah watados Axiella yang terlihat sangat imut.

  [ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]

🍀🖤🍀

ekhmm, meskipun umur Xiel 23, ta-tapi diakan gak pernah dekat sama lelaki selain ayahnya doang🗿

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang