8.🍀

45.4K 5.5K 22
                                    

[ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Axiella menatap datar pada empat orang yang tengah duduk di ruang tamu.

Senyuman cerah mereka membuat mata Axiella menyipit tak suka.

"Ngapain masuk?" dingin Axiella menatap Xavier.

Yah Xavier, tentu siapa lagi yang memiliki senyum cerah dan manis kalo bukan sang Antagonis ini.

"Sayang kenapa kasar banget, btw Mama gak nyangka kamu punya pacar setampan ini," goda Tivona.

Sontak Axiella menatap tanya Xavier, kebohongan apa lagi yang di ucapkan Antagonis kurbel ini -pikirnya

"I-itu aku tak mengatakan apapun!" elaknya cepat saat tatapan penuh selidik Axiella mengarah padanya.

Areta terkekeh pelan, ia sangat senang melihat Antagonis pria yang bisa dekat dengan Axiella. Meskipun ia iri pada Xavier karena bisa berdekatan dengan Adiknya yang tak seperti dirinya.

Jujur saja ia ingin dekat dan mengobrol hangat dengan Adik es'nya ini, tapi seakan ada tembok dingin yang menjulang disekitar Axiella dirinya jadi sulit untuk mendekatkan diri.

"Kalian akan kemana?" suara dingin dari Bilar mengalihkan atensi keempatnya.

"Kita akan jalan sore Om," sahut cepat Xavier, mengapa ia menyebut Om? karena Bilar dan Ayahnya adalah rekan bisnis.

"Kemana?" kini Areta yang bertanya.

"Mall," singkat Xavier menatap Axiella yang masih berdiri dan memandanginya datar, "Udah siap? Ayokk!!" ajaknya tersenyum manis dan penuh semangat.

Akhirnya dengan berbagai rayuan dan rengekan, ia bisa mengajak Axiella si dingin ini jalan juga, hohohoh🌚

Tivona dan Bilar saling lirik, bukannya putra tunggal dari Balksely ini terkenal dingin tak tersentuh? Ah mereka mengerti.

Kekuatan cinta memang mengubah apa yang tak mungkin menjadi mungkin -pikir mereka.

"Aku keluar dulu," pamit Axiella menatap tiga orang yang juga tengah menatapnya aneh.

"Yah tentu saja, Xav jaga Ella yaa," pinta Tivona tersenyum manis.

"Tentu saja Tante, serahkan kesaya!!" serunya dengan nada bangga.

"Jika begitu saya percaya padamu," Bilar menambahi membuat Xavier senyum lebar.

"Baiklah, saya permisi meminjam Axiellanya Tante Om," pamitnya diangguki ketiganya.

"Jaga Adik gue."

"Hm," dehemnya singkat seraya berjalan mendekati Axiella, saat sudah dekat ia akan meraih tangan putih itu namun Axiella mundur selangkah dengan tatapan horornya.

"Jangan keenakan! Saya te.r.p.a.k.s.a.!" peringati Axiella menatap datar namun tersirat akan jarak tinggi di sana.

Tivona dan Areta hanya terkekeh melihat adegan yang menurut mereka lucu.

Sedangkan Xavier menggaruk jidatnya canggung, bagaimanapun ia tak mau jika image tertolaknya terlihat oleh Bilar dan Tivona:)

Tapi yah sepertinya harus terlihat, tapi ia senang meskipun ajakkannya harus terjeda dua hari baru di setujui itupun dirinya yang selalu merengek padanya setiap hari di sekolah itu akhirnya kini terlaksana.

Untuk nomor?

Ia belum mendapatkannya, bahkan meminta saja hanya wajah datar yang ia dapat.

"Pegangan, nanti kamu jatuh El," kata Xavier sengaja ia membawa motor agar dipeluk Axiella.

Tapi lihat, Axiella hanya memegang punggungnya. Bahkan rasa hangat saja tak terasa.

"Ishh kata aku pegangaan! Nanti kamu jatuh!" rengeknya mengerucutkan bibir menoleh kebelakang.

Axiella menatap wajah Xavier yang sok imut itu dengan datar, "Oh sudah sampai? baiklah terima kasih!" kata Axiella akan turun, namun Xavier dengan panik mencegah.

"E-eh yaa!! Yaa yaudah iyaa, kita akan jalan sekarang!" serunya cepat, enak saja pokonya kencan ini gak boleh batal!

Axiella merolingkan mata jengah, lelaki ini semakin hari semakin menyebalkan!

***

Keduanya duduk di taman, dengan Ice cream rasa strawberry di cup besar milik Axiella.

Axiella tak bisa mengelak rasa yang Xavier ceritakan padanya tiga hari lalu.

"Apa enak? bolehkan aku nyoba?" tanyanya menatap ingin pada ice cream di tangan Axiella.

"Gak!"

"Pelit iih! Kok bisa sih kamu pelit banget sama pacar sendiri!" gerutu Xavier mengerucutkan bibirnya.

"Pacar? Siapa yang kau sebut pacar?"

"Tentu saja kamu, Xiel-ku sayang hehehe," cengirnya melahap sendok ice cream yang tergantung di udara milik Axiella.

Axiella tertegun menatap Ice cream miliknya yang dilahap Xavier, ia dengan kesal juga melahap ice cream di sendok milik sang empu.

Xavier yang melihat itu menggeram, dan jadilah keduanya saling berebut mencomot pada cup masing-masing tak mau kalah.

Xavier dengan rasa coklat dan susu sedangkan Axiella strawberry dan vanila.

"Iiiiiiii, Xiell jangan diabisin ice creamnya!! Ini punya akuuu!!!" rengek Xavier hampir menangis.

"Cowok kok cengeng." Axiella mencibir.

  [ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]

🍀🖤🍀

Jadi pengen ice cream:(

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang