5.🍀

52.1K 5.9K 29
                                    

[ S E L A M A T M E M B A C A ]

•••

Malamnya Xavier memikirkan ucapan gantung dari Axiella di rooftop tadi siang.

"Memastikan sesuatu?" gumamnya, mengapa otaknya jadi lemot begini? apa masuk kedalam novel bisa membuat seorang jenius berubah jadi bodoh?

Tadi mereka dihukum menyapu taman belakang dan Xavier mencoba bertanya lagi tapi Axiella malah kembali kesikap awal.

"Aishh! Benar-benar sulit! Mengapa dia begitu mudah mengatakan itu sih!" frustasinya berguling sana-sini di kasur lebarnya.

"Hah sudahlah, besok saja tanyakan lagi toh kita sudah dekat 'kan?" tanyanya entah pada siapa.

•••

Sedangkan Axiella diam dengan laptop yang tengah menayangkan hal menjijikan yang dilakukan dia.

Ahh~

Ssthh baby, tubuhmu begitu bagus..

Ahhh shhhth~

TAP.

Ia menutup laptopnya saat sudah tersimpan semuanya, lalu mata hitam kelamnya menyorot keluar jendela.

"Dua bulan lagi," gumamnya.

Pikirannya kembali menerawang kearah alur, besok adalah drama yang akan melibatkan rasa Arsen pada Laria bertambah dan Axiella menantikannya.

Ia memikirkan bagaimana kecewanya nanti seorang Arsen yang rela membuang berlian demi seuntai jarum di tumpukan jerami.

"Sangat menyenangkan," serunya dibarengi tawa ringan yang merdu di heningnya malam.

•••

Paginya Axiella sudah stay di kantin untuk sarapan karena ia malas sarapan dengan Areta, gadis itu begitu bawel untuk dia si penyuka kesunyian.

"Alurnya sudah dimulai," gumamnya saat di parkiran tengah menayangkan adegan picisan.

Sangat menjijikan melihat wajah Arsen yang memerah malu dan mata polos Laria yang berkedip lucu.

"Sayangnya itu bukan first kiss nya," ia tersenyum meremehkan ke layar ponselnya lalu menutup acara membobol CCTV parkiran.

Seperkian menit, sekolahan dihebohkan dengan gosip adegan picisan di parkiran tadi.

Banyak yang mengecam Laria ada juga yang menyayangkan idola mereka, karena mata para siswa/i sudah tak bisa lagi melihat kebaikan dari Laria.

- Aku kasihan pada Areta.

- Yah dia begitu sulit mengejarnya, tapi lihat si ratu drama itu.

- Ck! jika disuruh memilih, idolaku lebih cocok dengan Areta.

- Yah Meskipun temperamennya buruk karna amarahnya tapi Areta lebih baik dari segi apapun.

- Hmm, semoga dia baik-baik saja.

- Kayanya kita harus membantu areta melepaskan dendam deh.

- Yah cibir saja dia, Aresn tak akan marah jika kita hanya mencibir tanpa menyentuh.

- Siapa juga yang sudi menyentuh jalang miskin itu.

Dll.

Axiella hanya diam mendengarkan, matanya melirik kebaner ponselnya. Di sana tercatat jika semua kelas kosong karna ada rapat guru.

Dengan santai ia memakan sup iga sapi hingga aura cerah memenuhi kursinya.

"Morning Xiel-ku~" Xavier tersenyum cerah secerah awan yang mendung di luar.

"Btw, boleh spill gak sih tentang ucapan kamu yang kemarin itu?" ah rasanya nafsu makan Axiella lenyap seketika.

  [ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]

🍀🖤🍀

haha mas Xavier emang manis yaa,
jadi pengen liat senyuman manisnya didunia asli:)

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang