[ S E L A M A T M E M B A C A ]
•••
Areta kini diam menatap dua sahabatnya yang tertawa dengan lelucon mereka sendiri, hingga pintu rumah sakit terbuka.
Axiella dengan Xavier berjalan mendekat kearahnya dengan wajah datar.
"Loh Mama mana dek?" tanyanya heran, pasalnya hari ini adalah hari kepulangannya setelah satu minggu dirawat.
"Kantor," singkatnya menatap ketiga gadis yang menatapnya juga.
"Cih Adek tak berbakti!" sinis Nadien masih kesal dengan perihal di toilet.
"Dia aja bisa sembuh tanpa harus ngeliat wajah sayangku ini panik tuh!" sinis Xavier tak suka pada Nadien karna Axiellanya ditatap sinis.
"Oh kalian udah official, cocoklah yang satu berhati dingin yang satu muka dua!" sindir Fiska dengan tatapan julid kentara.
"Fis udah! Jangan ngehakimi Adek gue, dia emang turunan Papa dan juga gue udah sembuh kok," tegur Areta, Fiska mendelik menatap Areta.
"Udah ayok pulang, dua manekin ini tinggalin aja!" ajak Nadien membawa tas milik Areta.
"Eh kalian kesini mau apa?" tanya Areta melihat duo datar yang hanya diam.
"Jemput, tapi kayanya kurcaci lo udah duluan yaudah gue kencan dulu," pamit Xavier mengikuti Axiella yang pergi ngelengos gitu aja.
"Gila ya mereka cocok banget! Sama-sama gak punya hati, gue kalo jadi lo hadeh re dah tak tuntung tu kepala Adek datar lo!" gemas Fiska dengan sikap Axiella.
"Haha, ada-ada aja lo! Gimanapun sikapnya gue sebagai Kakak akan selalu sayang kedia,"
"Baek banget sih loo ... " Nadien berkaca-kaca dan memeluk Areta.
"Ahhh tayanggg~" seru Fisika ikut memeluk Areta, dan berkahir tiga Teletubbies itu berpelukan manja.
Sedangkan Xaell tengah di dalam mobil menuju? Entah tak ada tujuan, awalnya mereka akan menjemput Areta tapi dua temannya sudah lebih dulu ada.
"Kita kepantai mau?" usul Xavier mencoba membuka percakapan.
"Berapa minggu lagi sampai ke akhir alur?" Axiella malah menjawab lain.
Xavier diam sesaat.
Seketika moodnya merosot saat mengingat jika alur selesai ia akan kembali, yah ia yakin kehadirannya di sini hanya untuk mengubah alur agar dirinya tak mati.
Dan mungkin saja setelah end, dia bisa kembali? Awalnya ia senang tapi mengingat ia sudah jatuh hati pada Axiella ia jadi bimbang.
"Mungkim 13 hari lagi," jawabnya mencoba kuat.
Axiella melirik pada Xavier yang berwajah muram, "Kenapa?"
"A-ah gapapa ayy, aku lagi nyetir jadi gak boleh lengah," kilahnya tersenyum manis namun tersirat ganjalan di sana.
"Oh, ayok kepantai," setujunya membuat Xavier menoleh senang.
"Seirus?" Axiella mengangguk, "Yeay! legooo kita mantai!!"
Akhirnya keduanya memilih untuk berbelok ke ajalan lain, mereka mungkin akan merilekskan pikiran dulu ke pantai.
Sesampainya di pantai keduanya keluar dari mobil dan langsung berjalan masuk.
Ini baru jam 16.21 dan mereka akan menunggu sunset muncul di sini.
Xavier menggenggam tangan Axiella membawanya kepesisir pantai, senyuman cerah terlukis di bibir indahnya.
Axiella hanya menatap Xavier dari jarak dekat, tak di pungkiri pria ini sangat tampan.
"Xiel andai kamu juga bisa ikut kedunia ku nanti," lirihnya menatap sendu laut di sana.
"Jika bisa?"
"Tentu saja aku akan menikahimu, bagaimanapun aku sudah mencintaimu," katanya menatap lekat Axiella.
Axiella tertegun.
"Jangan bercanda." Axiella melepaskan genggamannya dan duduk di pasir putih, pantai di sini sepi hanya ada dirinya sehingga memberikan efek tenang luar biasa.
Mungkin sekarang hari senin jadi pantai ini tak ada pengunjung? Idk.
"Apa aku terlihat bercanda saat mengatakan jika aku mencintaimu?" tanya Xavier datar.
Axiella tak bergeming, ia hanya memejamkan mata membiarkan angin lembut menyapu wajahnya.
"Sayangg!! Ishh aku gak bercanda aku serius!!" kesalnya saat tak dianggap.
"Hahaha, ya kau serius tapi bisa tidak jangan memanggil ku itu," tawa Axiella untuk pertama kalinya membuat Xavier tertegun.
Bagaimana tidak, wajah yang datar saja sudah indah apa lagi tertawa dengan merdu, bahkan ini bukan senyuman horor seperti bulan lalu.
"Aku sungguh menyukai tawa itu, Xiel bisakah sebelum aku kembali kita habiskan 13 hari ini bersama?"
Axiella rasanya ingin terbahak saat ucapan melodrama keluar dari bibir abnormal Xavier, padahal jika Xavier tau bahwa Axiella juga jiwa dari dunia yang sama. Mungkin acara melodrama ini tak akan ada?
Ia tak bisa menahan tawa lagi, sehingga ia tertawa terbahak-bahak membuat Xavier merinding.
Maksud gue suka tawa itu bukan ketawa kaya kerasukan gini╥﹏╥. Batin Xavier.
[ T E R I M A K A S I H U D A H B A C A ]
🍀🖤🍀
Kasian Xavier tertekan, mana lagi dipantai mana cuma bedua kaga ada pengunjung:v
horor banget kisah percintaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
FantasyIni cerita tentang Axella si diam-diam menghanyutkan Bertransmigrasi ketubuh Axiella sang figuran novel. _________________________________________ START :07/22. END : 12/22 Maret