7. Blinded by Love

153 19 0
                                    












"Morning, Anin!"

"Eh astaga! Grayson ih! Kaget tau," gerutu Anin sambil memukul bahu Grayson.

Anin yang tadi sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba dikagetkan sama Grayson yang datang.

"Cemberut aja nih masih pagi. Kenapa sih?"

"Gapapa." Tipikal jawaban cewek. Ini sudah pasti ada apa-apanya.

"Nin. Kenapa sih?" Grayson memegang dua bahu Anin lalu mencoba mengerti sebenarnya ada apa.

"Apaan sih lu? Gue lagi gak kenapa-napa."

"OH GUE TAU. Lu lagi datang bul-"

"Diem, Grayson! Gak usah digedein juga suaranya," potong Anin sambil terus berjalan.

"Yaudah sorry dong."

"Gak usah rangkul-rangkul!" Anin menggertak Grayson sambil menepis tangannya dan berjalan mendahului Grayson.

"Hahahaha. Galak banget sih." Mau bagaimanapun juga Anin tidak akan menyeramkan di mata Grayson.

Sesampainya di kelas, ternyata sudah lumayan ramai. Karena memang sekitar 10 menit lagi bel masuk sekolah pasti akan berbunyi.

"Nin,"

"Apa?"

"Sorry yaa," ujar Grayson sambil duduk di bangku sebelah Anin. Bangku dia emang disitu sih.

Grayson sebenarnya bingung juga untuk apa dia meminta maaf sama Anin.

"Iya." Anin hanya menjawab dengan singkat.

"Jangan ngambek dong."

"Nggak ngambek. Siapa yang ngambek?"

"Itu cemberut gitu." Grayson mencolek pipi Anin.

"Gak usah colek-colek!" Anin melotot ke arah sahabatnya itu.

"Perasaan gue udah berkali-kali ngadepin Anin kalo lagi datang bulan. Kok baru kali ini dia marah-marah?" Grayson bertanya-tanya dalam batinnya.

Akhirnya Grayson pun memutuskan untuk diam saja dulu dan tidak mengajak Anin berbicara.

<-------------------->


"Tempatnya bagus gak kemarin?" Akhirnya Anin buka suara, setelah dari tadi pagi sampai sekarang, sudah memasuki pelajaran kedua.

"Hah? Kemarin?" Grayson bingung. Apa yang dimaksud 'kemarin' oleh Anin?

"Iya. Kemarin. Habis jalan sama Shani, kan?"

SKAKMAT.

[ F L A S H B A C K ]

"Ooh girl you shinin', like a fifth avenue diamond. They don't make you like they used to, you never going out of style~"

Grayson dengan lantang menyanyikan lagu Classic dari MKTO itu. Hari ini Grayson sangat bersemangat. Bagaimana tidak? Dalam beberapa menit lagi, dia akan menjemput Shani ke rumahnya karena mereka berdua mau jalan.

Grayson menatap dirinya di kaca yang ada di lemarinya. Baju crewneck berwarna cokelat, ripped jeans panjang. Tidak lupa menyemprotkan parfum biar wangi. Dia yakin Shani pasti suka cowok wangi.

Grayson lalu keluar kamarnya. Di ruang tengah ada ketiga adiknya, Gracia, Stanley, dan Jason. Sedangkan Mamanya sedang ada di dapur.

"Mau kemana, ko?" Tanya Jason yang melihat kokonya itu yang berpenampilan proper.

Mr. AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang