2. Jealousy

388 24 1
                                    











Matematika ilmu yang menyenangkan~
Tapi TIDAK bagi Grayson. Sesederhana apapun rumus Matematika, tetap saja dia tidak bisa menyelesaikannya. Kalau mungkin hidup ini seperti kartun, di kepala Grayson sudah keluar asap. Bukan asap biasa lagi tapi asapnya warna hitam.

"Bu,"

"Ya, Grayson?"

"Saya izin ke toilet ya."

"Iya, silahkan."

Grayson lalu beranjak dari kursinya dan berjalan ke luar kelas. Sebenarnya dia tidak ingin ke toilet, tapi dia stress melihat angka, huruf, dan tanda-tanda yang saling bertumpu satu dengan yang lain di papan.

"Ke kantin aja ah."

Grayson memutuskan untuk melangkahkah kakinya ke kantin. Sesampainya di sana, Grayson melihat seseorang yang sepertinya ia kenal.

"Shani?"

"Loh? Grayson?"

"Aku boleh duduk?"

"Iya duduk aja,"

Grayson mengambil tempat duduk berhadapan dengan Shani.

"Lagi ngapain di sini? Sendirian lagi,"

"Hahaha, nggak kok. Tadi pusing habis ngerjain laporan buat Sertijab bulan depan. Jadinya kesini deh,"

"Oohh okay." Grayson mengangguk mengerti.

"Kalo kamu? Ngapain? Bolos yaaa," ujar Shani dengan tatapan curiga.

"Hehehe. Abisnya mapel Matematika. Mending izin ke toilet dah."

"Ih dasar. Gak boleh bolos tau."

"Lah terus ini mba-mba depan saya ngapain kalo bukan bolos?"

"Beda cerita dong! Kan aku bikin laporan OSIS."

"Yaudah iya deh. Ampun bu sekretaris," ledek Grayson sambil seolah-olah sungkem pada Shani. Sedangkan Shani hanya tertawa.

"By the way, kita baru kali ini ngobrol sedeket ini." Shani memecah keheningan singkat yang sempat terjadi.

"Iya juga ya," Grayson pun baru menyadarinya. "Padahal kita udah satu sekolah dari SMP gak sih?"

"Iya. Aku sama Gre kan udah temenan dari SMP."

Shani dan Gracia memang sudah bersahabat sejak masuk SMP. Shani juga beberapa kali pernah datang ke rumah mereka, tapi sangat jarang bertemu dengan Grayson. Sedangkan Grayson pernah ke rumah Shani tapi cuma sampai ke depan gerbang, karena waktu dia cuma antar Gracia main ke rumah Shani.

"Shani,"

"Eh Raja? Kenapa, Ja?"

Lagi asik-asik ngobrol berdua, tiba-tiba Shani dipanggil.

"Kamu ngapain di sini, Shan?"

"Ya lagi pengap aja di ruang OSIS. Makanya ke sini," balas Shani kepada Raja, si Ketua OSIS.

"Lu ngapain di sini sama Shani? Ada urusan apa?" Kali ini Raja bertanya pada Grayson.

"Nih ketua OSIS songong juga," ujar Grayson dalam hati.

"Emang kenapa? Kebetulan gue ke kantin liat Shani sendirian, yaudah gue temenin," balas Grayson, masih berusaha buat tenang.

"Shani tuh ada kerjaan. Dia gak boleh lama-lama di kantin. Lagian ini masih jam pelajaran, lu ke kantin mau bolos-"

*KRING! KRING! KRING!* Suara bel tanda istirahat dari speaker berbunyi, memotong perkataan Raja.

"Oops... Tuh bel udah bunyi." Grayson memasang wajah yang seakan meledek.

Mr. AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang