Grayson, Shani, Gracia dan juga Mark saat ini sedang berada di kamar pasien Grayson. Mereka sedang beres-beres karena Grayson sudah pulih dan sudah bisa kembali beraktivitas. Meskipun kata Dokter sampai satu minggu ke depan dia masih harus mengonsumsi obat secara rutin.
Grayson juga bingung kenapa dia bisa pulih secepat ini, padahal waktu itu dia dihajar habis-habisan.
"Haaah.. akhirnya bisa pulang juga."
"Syukurlah kamu sembuhnya cepet," ujar Shani.
"Aku sembuhnya cepet karena kamu yang jagain hehehe," balas Grayson sambil merangkul Shani.
"Ngomong-ngomong, kamu yakin bakal langsung ikut tanding nanti? Kamu kan baru keluar rumah sakit."
"Kan masih ada 3 hari buat istirahat. Palingan besok cuma latihan kayak biasa."
"Yakin?"
"Iya, sayang. Aku gapapa, kok." Grayson tersenyum meyakinkan pada Shani.
"Kalo lu emang butuh istirahat bisa kok, son. Nanti gue ngomong ke coach."
"Gak usah, Mark. Gue gak bisa kelamaan istirahat."
Lagipula pertandingan berikutnya merupakan pertandingan penting bagi Grayson. Ya, 3 hari lagi dia akan melawan SMA Bintang Harapan, sekolah dari Vincent orang yang jadi dalang dibalik pengeroyokan Grayson sekaligus kapten tim basket.
Grayson sudah cerita seluruh kronologi pada teman-temannya. Tapi lagi-lagi dia belum cerita ke Shani. Dia masih tidak mau Shani tahu. Katanya nanti akan ada waktu buat dia cerita ke Shani.
"Udah semua, kan? Yuk kita langsung ke mobil aja."
Sesampainya di mobil, Grayson dan Shani duduk di belakang, sedangkan Mark nyetir dan di sebelahnya ada Gracia.
Selama perjalanan, mereka ngobrol santai, kecuali Shani yang kayaknya lagi memikirkan sesuatu.
"Aku tanya ke Grayson soal Jinan sekarang apa nanti aja ya? Kalo tanya sekarang nanti nambah beban pikiran, kalo nanti aku takut mikir yang nggak-nggak," batin Shani.
[FLASHBACK]
Shani mengernyitkan dahinya karena melihat notifikasi Instagram yang bertulis 'jinansafira started to following you.'
Dia mau tanya ke Gracia tapi dari tadi gak sempat.
Beberapa menit kemudian, notifikasi baru masuk lagi. Kali ini di DM-nya.
jinansafira
halo shaniii
aku follow yaahalo jugaa
iya boleh kok
btw ini siapa ya?aku jinan
salam kenal yaaShani heran kenapa pertanyaan terakhirnya gak dijawab sama si Jinan ini.
"Ah udah lah. Mungkin cuma orang biasa," ujar Shani tidak peduli. Tapi setelah itu Shani membuka profil dari Jinan dan melihat foto-fotonya.
"Hmm cantik juga," guman Shani sambil perlahan nge-scroll profil Jinan.
Shani lalu terhenti di sebuah foto Jinan yang menggunakan jersey basket yang Shani kenal.
"Loh, ini kan jersey-nya Rajawali. Jinan anak Rajawali?"
Seingat Shani, dia tidak pernah tahu ada yang namanya Jinan di sekolah mereka. Kemudian Shani kembali melihat foto ini dengan teliti.
"31. 31 nomornya siapa-" Mata Shani sedikit membulat karena dia tiba-tiba mengingat pemilik nomor 31 di SMA Rajawali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Airplane
Teen Fiction"Hey, Mr. Airplane! Can you wait for a second?" [DISCLAIMER] Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan alur, tokoh, dan latar, mohon maaf. Cerita ini murni dari ide penulis.