Semenjak kejadian Grayson mengantar Shani pulang ke rumahnya, sudah sejak itu juga Grayson jadi rajin chat-an sama Shani. Buktinya sekarang Grayson lagi senyum-senyum sendiri di kamar sambil menatap layar handphone-nya itu.
*Tok tok tok!* Suara pintu mengalihkan pandangannya dari layar terang HP-nya.
"Masuk," balas Grayson. Sepertinya dia tahu siapa yang akan masuk.
Dan benar saja dugaannya. Aninditha Cahyadi orangnya. Hari ini Anin datang mau mengerjakan tugas dengan Grayson.
"Senyum-senyum sendiri aja. Chat sama siapa tuh?"
"Nggak. Lagi lihat yang lucu aja," sangkal Grayson.
"Mana coba mau lihat."
Grayson langsung dengan cepat aplikasi Instagram dan tepat sekali di paling atas itu foto Anin yang baru dia post beberapa jam lalu.
"Nih." Grayson menunjukkan layar HP-nya.
"Emang paling bisa ya," ujar Anin sambil geleng-geleng.
Anin lalu duduk di kasur Grayson sambil menatapnya.
"Kenapa?"
"Nggak. Gapapa." Anin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Nih orang kenapa?" Grayson bingung.
Makin bingung lagi tiba-tiba Anin mendekat wajahnya ke Grayson. Jadi sekarang posisinya mereka sama-sama tiduran tapi bedanya Anin menghadap Grayson.
"Lu mau ngapain?" Grayson terlihat gugup.
Anin masih tidak membalas Grayson. Satu gerakan kemudian, tangan Anin sudah berada di pipi Grayson.
"N-nin.. m-mau ngapain?" Grayson semakin gelagapan.
Jujur saja, jantung Grayson sudah tidak karuan. Sudah bertahun-tahun dia kenal Anin, baru kali ini dia deg-degan karena sahabatnya ini.
"Pfft- Hahahahaha," Anin tiba-tiba tertawa. Grayson jadi makin bingung.
"Dih apaan sih lu! Gak jelas banget," gerutu Grayson.
"Ciee salting. Jantungnya diatur dulu tuh, keknya kenceng banget dah tadi." Anin meledek lalu kembali posisi awalnya.
"Lagian lu sih tiba-tiba kayak gitu. Kan gue jadi panik." Grayson lalu bangkit dari rebahannya.
"Yuk kerjain tugasnya," ujar Grayson berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Cieee salting! Ihiyy!" Anin mencolek-colek perut Grayson.
"Udah ahh,"
"Yaudah yaudah ayo. Biar cepet selesai juga."
"Bentar ya gue cuci muka dulu," ujar Grayson lalu berjalan masuk ke kamar mandinya.
Anin yang sudah biasa main di kamar Grayson, sekarang sedang membereskan kamarnya. Melipat selimut dan merapihkan sprei.
*Bzzzt* Bunyi getar dari HP Grayson membuat Anin melihat ke arah barang persegi panjang itu.
Shani Indira
'Yaudah kerjain aja dulu tugasnya
Aku jg mau nugas kok😊'Kira-kira itulah yang Anin lihat dari locksreen Grayson.
"Shani? Sejak kapan Grayson deket sama Shani?" gumam Anin. Anin lalu melanjutkan aktivitas beres-beresnya.
"Ya ampun, nin. Gak usah kali. Gue kan bisa beresin sendiri."
"Yaelah kalo gak gue beresin ini kamar gak bakal rapih," balas Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Airplane
Fiksi Remaja"Hey, Mr. Airplane! Can you wait for a second?" [DISCLAIMER] Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan alur, tokoh, dan latar, mohon maaf. Cerita ini murni dari ide penulis.