Setelah menghadapi kekalahan yang tidak adil saat melawan SMA Bintang Harapan dan ditarik kembali masuk ke turnamen, SMA Rajawali akhirnya lanjut ke babak selanjutnya.
Memang benar, kalau dilihat di pertandingan hari ini dibandingkan kemarin, kejanggalan sangat jelas terlihat. Masalahnya sekarang saja SMA Rajawali berhasil memenangkan pertandingan 97-63.
"Satu pertandingan lagi masuk semifinal. Gak kerasa ya, udah mau semi aja," ujar Axel.
"Semoga bisa lolos ya," sambung Mark.
"Amiinnn! Pasti bisa dong," balas yang lain.
"Shani mana, son?"
"Demam dia," jawah Grayson.
"Oh pantes dia udah dua hari gak masuk," ujar Bagas yang satu kelas dengan Shani.
"Tumben lu gak ke tempat dia. Berantem lu berdua?"
"Ya kagak lah. Ini gue sama Mark mau ke rumah dia."
Mark ikut dengan Grayson ke rumah Shani karena dia mau jemput Gracia. Mark sama Gracia semenjak pacaran kerjaannya jalan-jalan terus. Mau hari biasa, mau Mark habis tanding.
Memang Shani semenjak 'ehem-ehem' di rumah Grayson, tidak masuk sekolah dari dua hari lalu.
Hari pertama, karena Shani masih ngilu kalau jalan. Hari kedua, baru Shani benar kena demam.
Singkat cerita, Grayson dan Mark akhirnya sampai di rumah Shani.
"Ohh iya ini rumahnya Shani ya," ujar Mark.
"Iya lah. Kan waktu itu pernah ke sini. Udah lama sih emang," balas Grayson.
"Loh ada Grayson," ujar mamanya Shani yang kebetulan sedang di teras.
"Halo, tante. Oh iya, kenalin ini Mark temennya Grayson. Pacarnya Gracia."
"Halo, tante."
Mamanya Shani menyapa mereka berdua dengan senyuman.
"Kita mau ketemu Shani, boleh gak tante?"
"Langsung masuk aja ke dalam. Lagi sama Gracia juga di dalam," ujar mamanya Shani.
Grayson dan Mark lalu masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya Shani di lantai atas.
*Tok tok tok!*
"Masuk," balas suara dari dalam.
"Hai," sapa Grayson pada mereka berdua, diikuti Mark di belakang.
Shani langsung tersenyum melihat kehadiran pacarnya itu.
"Eh ada Mark, hai Mark."
"Hai, Shan."
"Parah banget aku gak disapa."
"Hehehe jangan ngambek dong. Hai, sayang."
"HaI saYAnG," ledek Gracia ke Shani. "Tadi aja cemberut banget mukanya gak mau makan," lanjutnya
"Emang dia kenapa, Ge?"
"Gak mau makan dari tadi. Gak nafsu katanya."
"Yaudah sini, gue suapin aja. Lu jalan tuh sana sama Mark," ujar Grayson sambil mengambil piring dari tangan Gracia. Barangkali Shani langsung nafsu kalau lihat Grayson.
Maksudnya nafsu makan ya, teman-teman.
Gracia dan Mark berpamitan pada Shani lalu meninggalkan Grayson.
"Ayo makan," ujar Grayson sambil duduk di kursi samping tempat tidur Shani.
"Selamat ya tadi menang," ucap Shani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Airplane
Teen Fiction"Hey, Mr. Airplane! Can you wait for a second?" [DISCLAIMER] Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan alur, tokoh, dan latar, mohon maaf. Cerita ini murni dari ide penulis.