9. Twins' 18th Birthday

158 20 2
                                    











Pagi ini Grayson dan Gracia sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Bukan ke mau ke sekolah. Lantas mau kemana mereka berdua jam 6 pagi seperti ini? Padahal hari ini mereka harusnya sekolah.

"Bu Ratihnya udah ditelepon, Ge?"

"Udah kok. Katanya semuanya udah siap, kita tinggal ngambil di sana."

"Yaudah, minta tolong starter mobil dong. Gue mau angkat dus Aqua botol dulu."

"Oke." Grayson lalu memberikan kunci mobilnya pada Gracia. Gracia berjalan menuju mobil, sedangkan Grayson kembali ke dalam untuk mengambil dus air mineral.

"Koko sama cici berdua udah mau berangkat?" tanya mamanya yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Oh mama udah bangun. Iya ma, ini mau berangkat."

"Cici mana?"

"Itu di mobil." Grayson lalu mengangkat dus air mineral dan berjalan ke luar diikuti oleh mamanya.

"Ma, koko sama cici berangkat dulu ya," ujar Grayson setelah masuk ke dalam mobil.

"Berangkat dulu ya, ma." Gracia pun ikut masuk ke mobil.

"Iya. Hati-hati ya kalian berdua."

Mama si kembar hanya bisa tersenyum bangga pada kedua anaknya itu seiring dengan mobil yang mereka pergi dari area rumah.

Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka mampir ke tempat jualan nasi uduk yang ada di seberang gerbang kompleks perumahan.

Mereka berdua lalu turun dari mobil dan singgah ke tempat nasi uduk itu.

"Pagi, bu Ratih!" Grayson memanggil ke dalam tempat jualan karena ia tidak melihat keberadaan penjualnya.

"Eh si kembar! Itu pesanannya yang di plastik merah besar. Maaf ya ini ibu lagi siapin jualan di dapur," sahut suara dari Bu Ratih, si penjual nasi uduk langganan keluarganya si kembar.

"Oh ini ya bu? 20 bungkus kan, bu?" Grayson lalu mengangkat kantong plastik itu.

"Iya, itu 20 bungkus kok."

"Bu, kita permisi dulu ya," ujar Gracia setelah dia menghitung jumlah pesanannya sudah benar.

"Iya, cantik, ganteng! Makasih ya!"

"Sama-sama, bu."

Mereka berdua lalu kembali masuk ke mobil setelah menaruh kantong besar berisi nasi uduk.

"Eh udah lu bayar, kan?" tanya Gracia.

"Udah dong. Ya kali gue gak bayar," balas Grayson.

"Lu lebihin gak?"

"Iya gue lebihin kok."

Gracia mengangguk menanggapi jawaban Grayson.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka.

Grayson dan Gracia menyusuri jalanan kota Jakarta yang masih belum begitu ramai karena masih sangat pagi. Sesekali juga mereka memperhatikan orang-orang yang di jalan yang akan mereka temui.

"Itu ada yang jualan tisu!" ujar Gracia setelah melihat seorang bapak-bapak yang sudah berumur yang duduk di pinggir jalan dengan keranjang yang berisi beberapa pack tisu.

Grayson perlahan menepikan mobilnya. Setelah itu Gracia turun dengan membawa satu botol air mineral dan satu bungkus nasi uduk di tangannya, dan Grayson yang mengikutinya.

"Selamat pagi, pak."

"Pagi, nak."

"Pak, ini ada nasi uduk sama air putih buat bapak. Kebetulan hari ini saya sama kembaran saya ulang tahun, jadi kita mau bagi-bagi berkat," ucap Gracia sambil memberikan nasi uduk dan air mineral itu.

Mr. AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang