11. Insiden Ruang OSIS

199 21 6
                                    










*KRIIIING!" KRIIIINGG!*

Bel berbunyi, tanda jam sekolah hari ini sudah berakhir. Tapi tidak dengan para panitia LDK OSIS. Mereka baru bisa pulang sekolah besok pagi.

"Ini kita langsung ke ruang panitia, kan?" tanya Dion.

"Yoi," jawab Grayson.

Grayson, Zafran, Dion, dan Anin pun langsung menuju ruangan serbaguna yang dijadikan ruang untuk panitia.

Sesampai di sana masih belum ada siapa-siapa. Ruang serbaguna itu yang tadinya penuh kursi sekarang sudah kosong.

"Gue kabarin di grup kalo kita berempat udah di base camp ya," ujar Zafran.

"Iya kabarin aja pre," balas Grayson sambil menaruh tasnya di salah satu sudut ruangan.

"Di rundown, mulainya jam berapa sih?" Kali ini Dion yang bertanya.

"Nanya mulu lu, yon. Gak baca rundown lu ye?"

"Gue lupa anjir."

"Jam 3 tuh persiapan. Jam 3.30 peserta udah digiring ke Aula lantai 3," jelas Anin. "Oh ternyata ada jurit malem juga ya?"

"Ya iya lah, nin. What's the point of 'nginep di sekolah' without jurit malam?" celetuk Zafran.

"Iya juga sih ya."

Lalu terdengar suara pintu terbuka. Dan muncul beberapa anak OSIS yang lain. Di antaranya ada Gracia, Gaby, Bagas, Axel, Lionel, dan Feni.

"Hai, guys!"

"Haaiii!"

"Shani mana, Gre?" Grayson langsung menghampiri Gracia.

"Lagi sama Raja,"

"Ngapain?"

"Tenang aja elah. Mereka cuma ngelapor ke Pak Indra lah." —Pak Indira Pembina OSIS.

"Ya kan nanya doang."

Panjang umur. Shaninya muncul dari balik pintu.

"Hai," sapa Shani dengan lembut.

"Hai. Dari mana?" Grayson basa-basi aja.

"Aku abis ngomong ke Pak Indra tadi di ruang guru."

"Oalahh."

"Perhatian semuanya! Kita punya waktu makan sampai jam 14.50 ya. Setelah itu semuanya harus ngumpul di sini lagi buat persiapan," sahut Raja.

Kata-kata seperti "oke" "siap" dan "iya" terdengar membalasnya.

"Shan," panggil Zafran.

"Iya, Zaf."

"Gue sama Anin mau izin ngambil pesanan nasi campur dulu."

"Oh iya, Zaf. Boleh kok."

"Pre, titip pake duit lu dulu ya. Entar gue ganti," celetuk Grayson.

"Iya santai aja."

Zafran dan Anin lalu keluar dari ruangan itu.

"Semangat dah lu dua hari ini."

"Haaahh... Mau gimana lagi, pre?"

"Kuat-kuat dah lu." Zafran menepuk bahu Anin untuk menyemangatinya.

Melihat Grayson dan Shani saat ulang tahunnya saja sudah cukup membuat Anin cemburu. Apalagi ini yang harus dua hari melihat mereka. Belum lagi nanti di jurit malam, Grayson ditempatkan di pos yang sama dengan Shani.


Mr. AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang