Bagian 38 : Mari kita akhiri

1.1K 63 2
                                    

Chapter 38

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 38

#

Grace mengganti setiap posisi di depan sang fotografer untuk sebuah brand pakaian ternama di Indonesia. Para staf mengerubunginya mengganti pakaian lain begitu memperbaiki riasan di wajah artis itu. Dia kembali berpose dengan pakaian berbeda kali ini. Di depannya seorang wanita berumur setengah abad itu memperhatikan sang artis berpose seraya menggulung lengannya di dada.

"One... Two... Oke." teriak sang fotografer melihat hasil jepretannya. Si wanita pemilik usaha ini tersenyum senang karena tidak dia selalu menginginkan Grace yang menjadi brand ambassadornya. Dia kembali melihat-lihat baju-baju hasil design pegawainya itu.

Seorang pria berpakaian lengkap setelan jas hitam serta sepatu senada melangkah masuk kedalam studio foto milik sang calon mertua. Aura positif yang tampak jelas di wajah tampannya sebab dia selalu menebar senyuman tipis tidak heran orang-orang menyukainya. Dia memasuki ruangan yang dipakai pemotretan para artisnya, orang-orang sedikit menundukkan kepalanya menyambut kedatangannya sudah tidak aneh pria itu pasti datang untuk bertemu ataupun kemari bersama anak bos-nya.

"Permisi," Ando mengetuk meja kayu di dekatnya. Sontak orang-orang di sana menoleh pada Ando begitupun seorang model cantik yang tengah mempertahankan posisi duduk bak model papan atasnya. Grace menatapnya sangat lama begitupun sebaliknya jantungnya kini berdetak kencang. Bagaimana dia tau?

"Ayo Grace fokus!" Tegur pria yang memotretnya itu. Grace kembali berfokus pada kamera. Semoga saja setelah ini dia tidak menyadarinya, apalagi sudah satu tahun Grace tidak memberi kabar sama sekali.

"Oh, Anantha? Kapan kamu datang?" Tanya wanita tadi dengan senyuman ramahnya. Pria bernama depan Anantha itu mengalihkan pandangannya menatap wanita yang di perintahkan Dania menemuinya, dia membalas dengan senyuman.

"Mami saya mengirimkan ini," ujar Ando menyerahkan hadiah berukuran besar itu pada wanita di hadapannya. Dia dengan senang hati langsung menerimanya. Ando menatap kembali ke arah Grace yang sedang di poles sedikit make-up tipis namun pandangan Grace selalu menghindarinya.

"Oh, jauh-jauh saya baru saja mau ke rumah kamu. Calon mantu bunda mau ketemu sama Agnes ya?" Ucap ibunda Agnes itu menatap Ando. Kemarin mereka datang ke rumah Ando untuk makan malam, karena Dania terus membahas pernikahan jadilah mereka menginginkan kedua putra dan putrinya berjodoh. Ando menggangguk kecil, padahal dia menolak keras perjodohan atau semacamnya bukan tanpa sebab, karena keduanya sudah memiliki seseorang yang mereka cintai.

"Agnes baru aja pergi. Kamu emang gak menghubunginya dulu?" Katanya menyesal memang benar Agnes pergi tadi dan belum kembali hingga kini.

"Oh begitu ya. Tidak apa-apa saya cuma mampir ketemu tante," sahut Ando dengan senyuman kecil. Wanita itu menoleh pada Grace lalu tersenyum kecil melangkah mendekatinya. Ando tak bisa berkutik dia sebenarnya sangat ini berbicara empat mata pada Grace, perihal perubahan sikapnya.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang