Bagian 30 : Bisakah kita bersama?

854 62 1
                                    

Chapter 30

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 30

#

Kardus-kardus berserakan begitu juga bubble wrap memenuhi ruang ini. Kedua pasang manusia sibuk mendekorasi replika dedaunan sebagai hiasan restoran, tepat sekali Grace yang menyarankan itu semua. Setelah menunggu berhari-hari paket beberapa hiasan dinding yang menambah indah gudang tua menjadi restoran estetik.

"Beres!" Teriak Grace setelah menyelesaikan memasangkan hiasan terakhirnya. Sudah berhari-hari dia juga ikut membagikan beberapa brosur untuk promosi pembukaan restoran minimalis ini, diharapkan banyak yang berkunjung berdatangan. Gadis itu berdiri di atas bangku dari kayu memasangkan hiasan kecil di sana. Kakinya mendadak tersandung membuatnya akan terjatuh jika saja pria jangkung di belakangnya tidak langsung menahan Grace.

"Hati-hati.. nanti kamu bisa jatuh!" Seru Ando menahan punggung Grace sesaat sebelum terjatuh. Grace kembali berdiri, mengelus dada untung saja ada Ando di belakangan sudah tidak tahu lagi nasib Grace, bisa-bisa Ando kehilangan satu-satunya pegawai.

Setelah berjam-jam mereka habiskan untuk menghias dinding restoran, sekarang nampak sangat indah layaknya restoran anak muda yang biasa mengabadikan setiap fotonya di sosial media. Grace melingkarkan wajahnya di atas meja, meredakan rasa lelahnya sembari meminum minuman dingin, sungguh melelahkan tanpa di sadari hari menjelang sore saja. Ando mengambil tempat duduk bersebelahan, pandangan Ando mengarah padanya tertuju pada wanita itu. Grace membalikan posisinya mengarahkan wajahnya menatap pria tampan di sampingnya. Seketika sudut bibirnya terangkat menahan senyum.

"Apa sih mas Ando, lihat-lihat!" Grace akhirnya tertawa, begitupun Ando yang memalingkan wajahnya lesung pipinya terbentuk saling melemparkan tawanya. Tidak ada yang lucu, entah kenapa kali ini ada berbeda yang dirinya, nyaman satu kata yang menggambarkan setiap momen bersamanya.

"Kenapa, Mikirin berumahtangga sama saya?"

"Kepedean ih, kamu aja kali ..."

"Kalo emang iya kenapa?" Tantang Ando sedikit mendekati Grace, sama-sama saling pandang.

"pacaran?" Tanya Grace dengan polosnya.

"Ngarep aja kamu. Bagiin!" Ando beralih mengambil tumpukan kertas, memukulnya pelan dengan kertas tersebut lalu melangkah pergi menuju dapur. Grace meringis memegangi pucuk kepalanya tertawa. Walaupun tadi hanya bercanda tapi kenapa sekarang jantungnya berdetak kencang?

Ando membawa satu piring makanan pedas, untuk hadiah saja karena Grace sudah bekerja keras hari ini. Semangkuk seblak yang dirinya buat resep dari internet, entah enak atau tidak dari yang dirinya lihat sepertinya sangat enak, ini kali pertama dirinya membuatnya sendiri. Mata Grace berbinar, makanan pedas salah satu kesukaannya.

"Tunggu sebentar," ucap Grace keluar sebentar menghampiri tukang minuman dingin sejenis jus kekinian, sudah paling enak bercampur dengan susu strawberry ala Korea yang dingin terdapat tak jauh di sekitar sini. Ando menggeleng, awas saja dia pergi terlalu lama bisa-bisa dia habiskan sendiri porsi besar ini, meskipun Ando sendiri tidak suka pedas.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang