Bagian 40 : Happiness (ending)

3.9K 126 26
                                    

Terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir...

#

satu hari Sebelum pernikahan....

Gemerlap lampu terlihat di balkon kamar Grace. Berhari-hari pikirannya terganggu tentang pernikahan Ando. begitupun, Agnes dan seorang pria yang dia lihat beberapa hari kebelakang. Berhari-hari juga tidur Grace terganggu dia tidak mau menyaksikan pernikahannya tapi dia juga tidak rela lelaki itu menikahi wanita lain. Grace mencintainya, disisi lain tidak bisa melakukan apapun sekarang hari-H pernikahan sudah didepan mata. Apa Agnes bisa tahan Omelan Ando selain dirinya?

"Kenapa sih?" Raung Grace kecewa. Dia Kembali berpikir ulang ucapan Santi untuk mendengarkan segala penjelasan Ando, dia seharusnya tidak marah saat itu mungkin hasilnya lelaki tidak akan meninggalkannya. Grace menoleh pada ranjang melihat Carla yang sudah tidur pulas, keluarga nenek Ratna menginap di rumahnya untuk beberapa hari. Grace menyeruput air hangat duduk di kursi balkon kamarnya menatap cuaca cerah seperti tahun baru lalu sepi. Dia rindu tahun bersama di desa bersama Ando.

Pagi harinya, Grace bertekad menemui Agnes di anak perusahaan milik keluarganya mengingat dia tidak tau pasti rumahnya. Pertama kali dia bertemu dengan Agnes beberapa kali mereka berjumpa namun mereka memang tidak saling dekat hanya sekedar tau. Grace meraih tas selempang putih miliknya turun dari mobil yang di kendarai managernya. Dia terburu-buru memasuki gedung itu.

"Saya cari Agnes apa dia disini?"

"Grace? Kamu taukan mereka tidak mungkin datang beberapa hari ke depan mereka sibuk mempersiapkan pernikahan," kata wanita yang Grace ketahui pernah mengurusi dirinya saat melakukan syuting iklan. Grace mengangguk paham. Sial, bagaimana bisa dia menemui Agnes bahkan hari pernikahannya besok dan mereka tidak mengetahui alamat rumah bosnya. Dia ingin berbicara dengan Agnes sebentar saja mungkin gadis itu akan mengerti.

Dengan rasa kecewa dia kembali memasuki mobilnya lalu duduk di bangku belakang. Sang manager memandang bangku belakang. Dia mengerti akan keresahan atasannya itu, dia paham mengapa Grace sangat sedih akhir-akhir ini. Pasti ada hubungannya dengan lelaki yang dia lihat beberapa bulan kebelakang, tepat dia banyak diam selepas bertemu dengannya.

"Gimana?" Tanyanya. Grace menggeleng lesu bersandar pada bangku penumpang. Wanita itu menghela napas kembali melajukan mobil sang artis. Grace memutuskan untuk mengunjungi makam ibunya yang sudah lama tidak dia datangi, sekitar bulan lalu terakhir dia mendatanginya. Grace terdiam menatap gundukan tanah merah. Andai ibundanya masih ada bersamanya mungkin dia tidak akan kesepian, kariernya tidak ikut hancur, lalu terjebak bersama lelaki yang membuat dirinya galau berhari-hari.

"Apa Grace harus melupakannya?" Ucap Grace tertunduk lesu menatap rerumputan yang memenuhi makam ibunya yang sudah bertahun-tahun itu. Grace segera berdiri membalikan badannya melihat managernya sudah menunggu, dia akan jadi bintang tamu di sebuah acara memasak bersama artis lainnya. Jadwalnya Grace kurangi untuk beberapa hari ini saja dia ingin menghabiskan waktu bersama keluarga nenek Ratna.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang