Chapter 2
*
Memutuskan hidup mandiri dengan membangun sebuah restoran serta usaha olahan makanan lain tak menjamin kemakmuran dalam hidupnya. Ando terdiam dalam sebuah kos-kosan kecil, terlalu lama dia kabur dari kejaran para penjahat karena sebuah kesalahan membuatnya terlalu bodoh hingga tertipu oleh orang yang ia sayangi sendiri.
Suasana gelap menyelimutinya kali ini berharap ketiga pria berjas hitam tidak berhasil sampai kemari. Bisa-bisa Ando kena pukul. Ando terburu-buru mengisi ransel dengan beberapa pakaian Segera dia kaitkan dibahunya, belum cukup kedua orangtua menghancurkan impiannya dan sekarang Ando tidak tau lagi harus melarikan diri baginya tak masalah meninggalkan fasilitas mewah kedua orangtuanya dia yakin dia bisa bangkit tanpa bantuan kedua orangtuanya.
Brak!
Pintu kos-kosan usang itu didobrak sebegitu kasarnya oleh si pria berjas hitam. Belum sempat terbuka Ando segera mengambil ransel besarnya lalu tali untuk segera pergi dari rumah itu. Karena kosan itu berada di lantai dua alhasil dengan susah payah Ando harus menggunakan tali untuk sekedar kabur dari satu jendela besar yang mengarah langsung kebelakang kosan. Ando segera berlari sejauh-jauhnya dari rumah itu sebelum pria berjas tadi menemukannya. Menyelipkan sebuah amplop coklat hasil menjual restoran miliknya yang kini menyisakan kenangan.
Si pria berbadan besar tadi berhasil mendobrak pintu kosan tidak mendapati pria yang dimaksud hanya ada amplop cokelat tebal beserta kartu nama sang ayah berharap bisa membantunya walaupun Ando sempat menjadi anak nakal karena menentang kedua orangtuanya. Si pria tersenyum mengambil amplop tadi melihat pada jendela besar terbuka berarti sang empu sudah pergi jauh. Tiga pria tadi mencoba menelpon seseorang pada kartu yang di tinggalkan Ando ternyata benar suara pria paru baya terdengar dari sebrang sana.
Ando berlari sejauh mungkin malam yang suram untuknya. Bagaimana dia bisa hidup menggelandang? terlalu memalukan untuk kembali pada kedua orang tuanya. Ando menepi pada jalan duduk pada pinggir rumah pada gang sempit, napasnya terengah-engah. Ando menatap bulan, Nampaknya bulan begitu terang benderang berbanding dengan hidupnya yang hancur berantakan. Pernikahan yang dia impikan dengan Saskia hanya sebuah angan-angan bukan lebih tepatnya wanita sialan itu penipu. Datang menghancurkan hubungannya dengan keluarga lalu pergi dengan membawa kabur uangnya. Sungguh sangat membuat dia sengsara. Ando mengusap wajahnya terpejam sekejap berharap semua akan baik-baik saja pada akhirnya.
"Sial ..." Umpat Ando. Dia terlihat begitu lusuh kali ini pakaian kotor sehabis kerja paruh waktu tadi. Bukan seorang Chef lagi melainkan hanya seorang pekerja serabutan tentu saja ini gara-gara wanita sialan itu hidupnya berubah sangat drastis.
'''
Anting indah terpakai pada telinga seorang Grace, menambah kesan sempurna pada penampilannya malam ini. Untuk menghadiri ajang penghargaan film bergengsi di Indonesia. Grace segera melangkah menuju mobil yang terparkir pada halaman rumah megahnya. Dia tampil berbeda malam ini. Johan menggandeng Grace menuju mobil layaknya seorang putri, tidak tau saja Grace ini memang manja. Sepatu heels merah senada dengan gaun merah terbuka pada bagian dada itu di lempar begitu saja saat sampai pada mobil. Johan mendengus menambah pekerjaan saja jika saja bukan kebutuhan tidak mungkin dia mau menjadi Manager artis manja sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET MBAK GRACE! [END]
RomanceModel cantik bernama Anastasia Grace dengan karier gemilang apapun yang dia dapatkan mudah untuk ia peroleh dengan petikan jari namun, sayang kariernya runtuh dalam sekejap. Hanya dalam kurun waktu satu hari, dia harus menerima nasibnya jatuh sejat...