Bagian 07: Karena hutang

1.1K 68 0
                                    

Chapter 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 7

*

Ando kembali bekerja keras setelah tabungannya terkuras habis karena ulah Grace. Satu persatu meja pada restoran dia lap dengan teliti bukan menjadi seorang chef lagi namun, memilih untuk menjadi pelayan. Entahlah Ando hanya menjalani pekerjaan sesuka hati selayaknya pekerja paru waktu. Ando berkerja pada restoran dekat pantai. Tempat wisata di sini bisa di bilang cukup ramai, apalagi pemandangan pantai terlihat sangat indah.

"Pekerjaanku sudah selesai!" Kata Ando menyimpan alat kebersihan pada tempatnya kembali Seraya membuka celemek hitam. Sehabis ini dia memutuskan untuk mengunjungi Grace lagi atau mungkin ke panti lebih dahulu karena sudah lama dia tidak mendatangi mereka. Senang saja rasanya membuat makanan untuk mereka. Ando segera bergegas pergi, begitu rekan kerja lainnya menggantikan Ando.

Lelaki itu menuju parkiran tempat sepedanya berada. Ando tidak datang dengan motornya sebab motornya mengalami kerusakan tidak parah-parah amat tapi, tetap saja harus masuk bengkel. Tentu biaya lagi yang dia harus keluarkan hanya karena kesalahan gadis itu seorang. Untung bibi Ratna mempunyai sepeda yang sudah lama tidak di pakai. Alhasil, mau tidak mau dia memakainya saja dari pada jalan kaki. Sebelum itu, Ando mengecek ponselnya kali saja ada yang menghubunginya. Misalnya Grace?

Ando kembali menaiki sepedanya lalu mengayuhnya lebih baik pulang dan pergi mandi, setelah itu dia mungkin akan ke rumah sakit saja karena wanita itu pasti sedang kerepotan, sendiri di sana.

"Ando!" Teriak seorang nenek dari halaman rumahnya sepertinya sedang sibuk mengelupasi telur rebus untuk di jadikan makan malam. Ando menghentikan sepedanya berjalan mundur baru saja Ando melewati rumah nenek Ratna. Wanita tua itu segera bangkit dari duduknya membawa sesuatu dari dalam rumahnya.

"apa? Ada yang bisa Ando bantu?" Tanya Ando membelokkan sepeda didepan rumah yang terlihat cukup tua dari depan terlihat sederhana namun cukup nyaman karena terbuat dari kayu tentu saja bukan kayu biasa di percaya sangat kuat. Memang dari sini rumah tidak terlalu dekat pantai bahkan memerlukan waktu untuk sampai sana. Si nenek terkekeh seraya membawa mangkuk berisikan makanan lezat yang dia buat tadi, sebagai menu makan siang.

"Makanlah!" Ujar Nenek Ratna kali ini dia duduk pada halaman rumahnya. Disana terdapat bangku dari kayu tepat berada di depan rumahnya. Ando duduk pada bangku. Sudah tidak aneh lagi nenek Ratna sering sekali menyuruhnya makan atau setidaknya dia akan mengantarkan makanan matang ke rumah Ando. Memang nenek Ratna ini sangat baik selayaknya ibunya, tidak salah karena dulu Ando di rawat olehnya sementara kedua orang tuanya bekerja begitu sang ibu yang merupakan pendiri perusahaan, tentu sangat sibuk.

"Ayo jangan di lihatin aja. Makan cepat!" Titah Nenek Ratna memaksa sedangkan dia sibuk mengeluarkan nasi dan beberapa lauk lainya. Hanya beberapa piring makanan sederhana bahkan hanya olahan cumi-cumi. Ando mendongak menatap nenek Ratna, lesung pipinya terbentuk menunjukan senyum lebar.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang