Bagian 27 : Pesta kecil

708 54 0
                                    

Chapter 27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 27

#

Cemilan sederhana yang buat dengan tangan Grace sendiri sudah matang terlihat dari tampilannya sangat menarik begitu seisi ruangan menyeruak wangi cookies. Grace tak sabar untuk segera menyicipinya. Dia pikir tidak dia memang tidak mahir dalam memasak bisa jadi, hasilnya tidak akan memuaskan.

"Emm... Rasanya agak aneh sih," kata Grace seraya mengunyah kue kering buatannya itu, tidak terlalu buruk dari dugaannya. Senyum kecil menghiasi bibir merah mudanya memisahkan beberapa potong cookies untuk seseorang begitu kemasan spesial lengkap dengan pita dan bungkusan lucu yang membuatnya lebih menarik.

"Enak-enak kok enak," ujar Ando baru saja datang langsung menyambar beberapa cookies buat gadis dihadapannya. Saat mengambil satu cookie dalam kardus kecil, satu pukulan mendarat di lengan Ando membuatnya meringis kesakitan. tentu saja, Grace tidak mau lengan kotor Ando mengambil cookies spesial untuk orang yang istimewa untuknya.

"Si Ikhsan gak suka beginian," cibir Ando melahap chochochip buatan Grace kembali.

"Kata siapa! Mas Ando, ini di buat khusus. Susah payah aku buat ini!" Kesalnya.

"Kamu berikan ini saja, saya yakin warga desa menyukainya."

"Buat apa, kasih mereka?"

"Ya kalo kamu pengen dilihat baik sama orang-orang, dia senangi warga. Gak dibenci seperti sekarang!"

"Baik itu dari hati. Jangan jadi orang Ria deh," balas Grace mulai menata cookies buatnya namun, sesekali menatap Ando.

"Lucu ya. Dibenci saja kamu bangga,"

"Mas Ando!" Jeritnya mengambil satu cookies lalu melemparkannya. Ando menggeleng, tidak habis pikir dengan kisah cinta Grace yang selalu berakhir tragis yang satu sudah memiliki istri sedangkan kali ini sudah bertunangan. biarkan Grace senang kali ini sebelum berubah menjadi benci.

"Mas Ando. Suruh nenek bawain ini!" Teriak seorang gadis yang mereka tau jelas Carla yang kemari membawakan satu keresek hitam berisikan bumbu dapur. Ando bergegas keluar, menghampiri Carla dia tau jelas bila Carla kemari atas suruhan nenek Ratna.

"Jangan lupa buat nanti malem kata Mbah!" Kekeh Carla pada Ando. Dia kemari tidak sendiri bersama adik kecil perempuannya. Carla terpaksa membawanya, itupun suruhan dari sang mamah untuk menjaga Cira sementara Santi sibuk membantu tetangganya.

"Mas Ando mana petasannya?"

"Gak ada petasan gak ada duit," balas Ando datar menunjukan saku celana selututnya yang memang tidak ada uang sama sekali.

"Pelit banget ih, jangan bohong.."

"Tuh, mana?" Carla dan Grace itu kedua wanita yang paling gampang meminta ini itu padanya. Jika di pikir-pikir, memang benar Ando selalu menuruti permintaan wanita terdekatnya sehingga dengan mudahnya mereka memanfaatkannya, dia saja pernah di tipu oleh mantan kekasihnya.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang