Bagian 10 : Palsu

968 71 0
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Ando tersenyum pada cermin berukuran sedang itu yang ditaruh pada meja.
Sedangkan Grace masih terpejam. Biarkan Ando memangkas rambutnya dengan lihai. Sebuah kain dipakaikan pada Grace agar potongan rambutnya tidak menempel pada baju. Tentu saja karena semuanya gratis maka dari itu potongannya ikut asal-asalan, toh Ando memang tidak bisa menjadi tukang cukur dadakan.

"Jangan banyak-banyak!" Peringat Grace merasakan potongan rambutnya terlalu banyak. Sebenarnya dia juga tidak yakin bahwa Ando bisa melakukannya dengan benar. Ando membalas dengan deheman.

Grace pelan-pelan membuka matanya menatap cermin dihadapannya. Ando membereskan rambut yang berserakan seraya menahan tawa, semoga saja Grace tidak jantungan melihat gaya rambutnya sekarang. Ando akui rambut Grace sekarang lebih terlihat muda dan sangat manis.

"Aaaa!" Teriak Grace mendapati rambutnya berubah 'Cupu' lebih tepat mirip Dora, rambut sebahu dengan poni. Tidak-tidak ini bukan Grace sang aktris terkenal, citranya yang elegan berubah menjadi cewe cupu hanya karena potongan rambut.

"ANDO! RAMBUT GUE!" Menatap sendu rambutnya yang terlihat sangat 'Iyuh' matanya memerah menangis seluruh tubuhnya diguncang kesal.

Lelaki sialan, Gila, pelit!

Tawa Ando pecah. Keterlaluan memang tapi ini lebih baik, mungkin saja dengan ini tidak ada yang mengenali Grace sebagai artis. Kemarin saja media mulai menyoroti mereka kalo saja, tidak buru-buru pergi menghindarinya. Lelaki tampan nan rajin itu membereskan salon ala-ala sedangkan Grace merengek meminta rambutnya kembali.

"Dasar pelit sialan, mata duitan! Balikin gak rambut panjang indahku!" Rengek Grace menyesalkan senyuruh Ando memotong rambutnya, dia menatap sengit mantan Chef itu.

"Harga nawar!" Kekeh Ando beranjak dari tempatnya kali ini dia pergi ke dapur. Urusan Grace sudah selesai saatnya tidur dan istirahat tanpa sadar sudah malam saja bahkan, Ando sampai lupa waktu.

'''

Sedikit sinar dari luar memaksa menembus celah-celah jendela. Pagi indah dengan kicauan burung diluar sana, bukan pagi buta melainkan jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Grace yang masih saja berkelana dalam mimpinya, cara tidurnya tidak ada bagus-bagusnya bahkan terlihat sangat nyenyak, lengan terlentang sedangkan bantal dan selimutnya kabur, menjauh.

Grace perlahan menguap membuka matanya melihat ada yang berbeda setiap kali bangun, tempat yang asing. Dia tersenyum seakan diingatkan saat pertama datang ke rumah ini, matanya mencari keberadaan Ando yang mungkin masih ada di rumah. Tak lupa dirinya memegang tubuhnya utuh-utuh untung masih lengkap dan tidak terjadi apapun.

Wanita yang kini berambut Dora itu berjalan lesu menuju kamar mandi. Sekaligus mencari Ando nampaknya rumah ini sepi mana mungkin Ando masih tertidur di jam kerja paginya ini. Selesai dari kamar mandi, Grace iseng menuju kamar lelaki itu kali aja masih tidur, ternyata nihil semuanya sangat rapih pada tempatnya.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang