Bagian 28 : Message

679 45 9
                                    

Chapter 28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 28

#

Suara deburan pantai bersamaan dengan angin malam menusuk-nusuk kulit wanita yang terdiam termenung menatap gemerlap bintang di langit berharap semua akan baik-baik saja. Dia menyesalkan segala langkah yang dirinya pilih, coba saja kariernya tidak hancur dia tidak akan merasakan perihnya hidup seperti orang biasa. Hanya kata 'Andai' yang Grace pikirkan sekarang entahlah bila dia ditanyakan menyesal tinggal dan menatap di desa ini, dengan cepat Grace akan menjawab tidak. Bersama Ando, dia belajar bagaimana sulitnya hidup yang sebenarnya juga kebersamaan sebuah keluarga dan waktu tidak lagi dia gunakan untuk syuting kini dia tau bagaimana cara menjalin kekeluargaan, sungguh tak terbayangkan olehnya bisa hidup bebas menikmati banyak waktu untuk dirinya sendiri.

Air mata sesekali memaksa keluar dari kedua mata Grace. Hinaan bahkan ucapan para ibu-ibu tadi membuatnya dirinya tersadar akan sikap buruk dirinya di masa lalu, merebut suami orang lalu kelakuan jahat Grace pada para pegawainya selama dirinya menjadi artis. Yang dia tangisi bukanlah kabar gebetan barunya akan menikah saja, tapi penyesalan yang dia tinggalkan selama ini memang Grace sembunyikan segala kesedihannya ketika seseorang mulai membicarakan dirinya baik di media sosial atau bahkan warga desa. Apakah dirinya seburuk itu, hingga tidak bisa di maafkan?

Ternyata disini, Ando mengerti dia pasti sedih mengingat perkataan mereka yang terlalu memojokkan Grace tentang perselingkuhannya, belum lagi kabar Ichan akan menikah. Ando tersenyum tipis menghampiri Grace, mungkin saja dia bisa menghibur wanita rapuh ini. Dia duduk tepat di batang pohon besar dimana Grace duduk seorang diri tanpa ada seorangpun di sana. Ando menoleh menatap wajah merah Grace yang tengah terisak dalam gelapnya malam hari, susah payah Grace memalingkan wajahnya.

"Kalo orang selama jalur kuning belum melengkung dan selama si Ikhsan belum beristri kenapa gak coba bilang? Saya tau kamu pintar merebut hati pria beristri,"

Grace menghapus air matanya, kehadiran Ando bukan membuatnya membaik malah sebaliknya dirinya malah kesal bila orang lain akan mencoba menenangkannya berbeda dengan pria ini yang sama sekali tidak membantunya. "Mas Ando, Bisa diem gak?" Ando menghela napas, melihat Grace yang masih setia menunduk seraya memalingkan wajahnya.

Ando menarik lengan Grace lalu memeluknya dengan erat seakan ikut memahami apa yang sang mantan aktris rasakan sekarang. Mata Grace melebar, terkejut mendapati pelukan yang tiba-tiba itu.

"Gak papa, semua akan berakhir indah pada akhirnya." Kata Ando sangat pelan. Satu hal yang membuat Grace sendiri tidak habis pikir dengan pria ini selalu saja membantunya di saat dirinya tidak memiliki apapun, entah bagaimana nantinya Grace bisa menggantikan seluruh kebaikan Ando.

"Kenapa sih kamu harus pura-pura kasih warga desa segala atas nama aku? Kenapa? Mereka emang udah benci toh namaku juga udah ternoda, gak ada yang bisa diperbaiki! Percuma!" Omel Grace melepaskan pelukannya mengusap kedua matanya.

TARGET MBAK GRACE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang