💖💖"Kabar selanjutnya datang dari anastasia Grace yang baru saja memberikan kabar gembira karna baru saja melahirkan seorang putri cantik pagi selamatt---"
Wanita itu memalingkan pandangannya dari televisi yang semula dia hanya bisa memandangi wajah sang menantu. Tenggorankannya mendadak gatal, keringat dingin membasahi kening serta tangan mengepal berusaha tak peduli berita tersebut bahkan dia sudah tau sebelum siaran televisi menyiarkannya. Dia pikir untuk apa dia repot-repot merayakan kelahiran cucu pertamanya dari wanita yang berani berhianat padanya. Dia benci. Namun, pikiran dan hatinya berkecamuk dia ingin tau seperti apa rupa malaikat mungil itu tetapi kebencian terus menahan Dania untuk tak meninggalkan sofa.
Dania menghela napas kasar mengambil benda persegi itu dari atas meja. Bisa-bisanya sang suami malah paling antusias menemani Grace dari awal dia masuk ruang bersalin. Tak lama, seorang berjas hitam dengan badan tinggi besar mendatangi seraya membungkukan setengah badannya.
"Permisi, Bu?" panggil pria itu tanpa menunggu jawaban. Diberikannya lembaran kertas tebal itu. Diana tanpa berpikir panjang langsung meraihnya melihat lembaran foto itu. Rasa senang menjalar dalam hati entah dari mana datangnya rasa bahagianya hampir saja dia berteriak jika saja tidak ada orang di sekitarnya.
"Sudah ... Sana.! Tunggu apalagi?"
Dania membalikan badan menaiki tangga kedua matanya masih menatap dua lembar foto tadi. Dia ingin sekali pergi menemuinya tapi pikiran tentang wanita itu masih mencegahmya untuk berdamai. Lebih tepatnya, menjilat ludahnya sendiri .
Dania melakukan aktivitasnya seperti hari-hari pada umumnya belanja, bersantai, dan memasak walaupun sejak tadi pikirannya terus berkecamuk seolah batin dan pikiran berperang padahal ini pengalaman pertama baginya menjadi seorang nenek. Sial, dia hanya bisa menyibukan diri seolah tidak peduli. Seperti sekarang Dania sudah berganti dengan piama tidurnya sambil mendatangi ranjang besar di kamar tidur utama.
"Mamah. Benar tidak ingin pergi menemui cucu kita? " pertanyaan itu datang dari pria tua yang sudah menemaninya hampir tiga puluh tahun. Senyum lebar terus terpancar dari wajah tuan Yudistra semenjak tiba di rumahnya.
"Untuk apa? Saya tidak peduli!" sahut Dania bernada ketus. Dia mulai duduk di pinggir ranjang bersama sang suami disisi kiri. Telinga Diana seolah mendidih sekaligus sangat menyesal berkataan dari tuan Yudistira toh dia memang tidak ingin tau perihal anak itu dan Grace. Sama sekali bukan urusannya.
"Dia sangat cantik mirip sekali dengan Grace. Saya mengira kamu memang menginginkan anak perempuan lahir di keluarga ini. Cucu kit--"
Satu kata yang membuat Dania mengalihkan pandangan seakan kata-kata tadi berhasil menyihirnya. Benar Dania sejujurnya ingin mengetahui banyak tentangnya perasaan kembali campur aduk sekilas dia sangat bahagia. Kata-kata tuan Yudistira tidak ada salah sama sekali. Lagi-lagi dia berpikir ingin bertemu tapi ... Ah sudahlah kepalanya mendadak pening memikirkan hal itu sejak mendengar kabar simpang siur perihal sang cucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET MBAK GRACE! [END]
RomanceModel cantik bernama Anastasia Grace dengan karier gemilang apapun yang dia dapatkan mudah untuk ia peroleh dengan petikan jari namun, sayang kariernya runtuh dalam sekejap. Hanya dalam kurun waktu satu hari, dia harus menerima nasibnya jatuh sejat...