❍ Kisah di bawah hujan

129 73 15
                                    


   "Ada cinta yang tak bisa mati bahkan telah di bunuh berkali-kali."

    Shasa selalu percaya akan hal itu, sama seperti dirinya yang telah berkali-kali mencoba mematikan cintanya untuk Lintang, namun selalu saja pemuda itu berhasil menjatuhkannya kembali.

    Varsha gadis dengan nama yang berarti hujan, telah menyukai Lintang sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, awalnya mengira perasaannya hanyalah sekedar kekaguman namun semakin lama semakin sulit di kendalikan.

"Lintang," panggilnya, Lintang berbalik dan tersenyum.

"Kenapa Sha?" Shasa sedikit ragu menyampaikan niatnya, namun dengan segenap tenaga berusaha mengusir rasa ragu itu.

"Nanti Lo sibuk nggak? Bisa temanin gue?" Lintang tampak berpikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan.

"Bisa, emang mau kemana Sha?" Shasa meneguk saliva.

"Gue pengen jalan-jalan ke danau. Kalau Lo nggak keberatan aja sih," ucapnya di penuhi pengharapan.

"Iya Sha, gue bisa. Mau langsung pergi atau balik dulu?"

"Pulang sekolah langsung pergi aja deh Tang." Lintang mengangguk, lalu berjalan diikuti Shasa di belakangnya.

"Gan, Lo nggak cemburu?" bisik Pian.

"Maksud Lo apa?" Pian terkekeh.

    Kedekatannya dengan Morgan selama ini membuat dirinya tahu dan memahami beberapa hal tentang Morgan. Dia tahu temannya itu menyukai Shasa.

"Nggak usah di sembunyiin kalik, gue paham." Morgan mengedikkan bahu malas, kembali menyapa satu persatu gadis yang di temuinya di koridor.

     Tatapan mata cowok itu tak bisa berbohong, dari sudut matanya dia terus memperhatikan Lintang dan Shasa di depannya berusaha tak peduli.

"Kalau suka di ungkapin, jangan jadi pecundang. Di ambil orang baru nyesel." Morgan diam-diam membenarkan, namun dia tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan rasanya.

   Morgan juga tahu ada ketertarikan yang di simpan Shasa untuk Lintang, dia tak ingin merusak ketulusan itu hingga nanti Shasa berbalik ke arahnya, atau mungkin tidak akan pernah.

"Suka nggak harus di ungkapin kalik Yan."

❍❍❍

"Tang." Lintang menoleh, ada Shasa yang sudah menunggunya di parkiran, melambai menunjukkan posisinya.

"Mau langsung ke danau atau makan dulu?" Shasa menggeleng.

"Langsung ke danau aja," jawabnya antusias.

    Shasa sudah tak sabar, dia berniat mengungkapkan rasanya di tempat itu. Apapun jawaban Lintang nanti, Shasa akan terima walau mungkin berakhir sakit hati.

    Mobil Lintang melesat, keluar dari parkiran sekolah menuju danau sesuai arahan dari Shasa.

"Lo nggak ikut?" Morgan mendengus.

"Dari tadi pertanyaan Lo itu mulu dah." Pian terkekeh.

"Yaudahlah Gan, gue duluan deh mau jemput ayang bebeb. Bye." Morgan melempar Pian dengan kerikil di tangannya.

"Gaya Lo! Udah sana hust jauh-jauh. Dasar bucin."

"Kalau saran gue sih samperin aja Gan, dari pada nanti nyesel." Pian kemudian meninggalkan Morgan sendirian, membiarkan cowok itu.

Find Me Please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang