❍ Bintang Fajar

77 30 1
                                    


"Hufht...."

"Kenapa Ja?" tanya Pio menyadari gelagat gelisah dari Senja.

     Senja menatap Pio cemberut, Zora dan Shasa ikut mengalihkan perhatian terfokus pada Senja.

"Gue putus," lirihnya lalu melempar handphonenya ke kasur milik Shasa.

     Keempat gadis itu sedang berada di rumah Shasa, mereka berniat menghabiskan malam minggu bersama sekaligus menemani Shasa, orang tua Shasa keluar negeri.

"Senja bilang putus kan yah?" Shasa mengangguk menanggapi pertanyaan Zora.

"Kok bisa putus Ja? Pacar Lo yang dari negeri antah berantah itu kan?" Senja melempar bantal tepat di wajah Pio.

"Negeri antah berantah buset, Lo pikir apaan."

"Emang ada yah negeri begitu?" Senja, Pio dan Shasa terkekeh mendengar pertanyaan Zora.

"Nggak ada Ra, gue bilang gitu karna si Senja pacaran tanpa tahu asal usul cowoknya," jelas Pio, Zora hanya mengangguk-angguk.

"Pacaran kok Virtual."

"Dih dari pada Lo gamon!" celetuk Senja membalas ledekan Shasa.

"Nyebelin banget!"

"Kok bisa putus Ja?" tanya Pio kali ini menatap Senja serius.

     Senja menghela napas lelah, memikirkan jawaban sebelum mengangkat suara.

"Iya kok bisa putus? Perasaan kemarin Senja bucin banget, telpon-telponan sama doi," ujar Zora.

"Yeuh udah takdir."

"Serius anjir." Shasa melempar bantal ke arah Senja, namun berhasil di tangkapnya.

"Dia terlalu ngekang sue, baru juga pacaran. Terus nuntut ini itu, dia pikir gue apaan? Penyihir? Superman? Serba bisa dih!" kesal Senja mencak-mencak.

"Terus-terus?" tanya Zora penasaran.

"Terus gue putusin lah. Gue bilang, sory yah mas kalau mau yang banyak bisanya sama ular kobra aja. Berbisa!"

"Pft anjir si Senja hahah." Zora dan Pio ikut terkekeh.

"Nyebelin banget, dia aja nggak ngasih apa-apa kok malah nuntut lebih. Ngaca dong mas!" Senja masih meneruskan umpatan yang di tahannya.

"Pasti pacar Senja kena mental haha," celetuk Zora.

"Koreksi yah mbak, mantan pacar not pacar." Senja menekan kata 'mantan pacar' membuat yang lain semakin terkekeh.

"Lagian yah Ja, mulut Lo lebih berbisa daripada ular kobra makanya dia nuntut banyak." Senja seketika menatap Shasa tak suka.

"Apaan, gue ini gadis kalem, lemah lembut baik perkataan maupun perbuatan."

"Prettttt!" sorak Shasa, Zora dan Pio bersamaan.

"Woe!"

"Astagfirullah!" Zora, Senja, Pio dan Shasa mengelus dada kaget.

"Apasih Gan? Lo ngapain di jendela kayak gitu?" tanya Pio menatap Morgan kesal, hampir saja jantungnya copot.

"Dih mau sok romantis Lo? Kayak Romeo gitu kan? Jelek, Lo malah mirip monyet!" Morgan tercekat mendengar ledekan Senja.

"Masya Allah ukhti mulutnya sangat lemah lembut sekali yah, ramah bintang seribu deh." Senja mengumpat tertahan.

"Turun Gan, nanti jatuh kalau disitu," pinta Shasa menampilkan raut khawatir.

"Hehe iya cantik, ini turun kok." Morgan melompat dari jendela masuk ke kamar Shasa.

Find Me Please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang