Tapi🌊

723 81 1
                                    

Pintu akhir dari masa kelas sepuluh akhirnya terlihat. Beberapa waktu lalu, Dana sudah melewati waktu-waktu tegang, duduk di depan layar komputer sembari menjawab puluhan soal untuk menentukan kenaikan kelasnya.

Kala itu, anggota kelasnya sendiri dipecah menjadi beberapa bagian. Masing-masing mereka tersebar ke berbagai ruangan yang berbeda.

Dana mendapati namanya di ruang C4. Hanya ada sembilan teman kelasnya disana, sisanya adalah beberapa kakak tingkat, dan letingnya dari jurusan IPA. Ia dan Kalya juga terpisah, ruang gadis itu bahkan dapat dibilang jauh darinya, karena terdampar ke gedung lain, tepatnya di ruang F6.

Ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Semua sistem komputer baik tanpa menemui error. Pergantian sesi juga berjalan tertib. Untuk satu unit, setiap harinya akan menghabiskan waktu selama lima sampai enam jam di ruangan dan dalam mata pelajaran yang berbeda-beda. Syukur, semuanya berhasil dilewati setelah tujuh hari ini.

Kegiatan ekstrakurikuler pun mulai dilangsungkan sehari setelah berakhirnya ujian semester. Hampir semua siswa disibukkan dengan pilihan lombanya masing-masing. Dana sendiri kala itu hanya memilih renang dan basket saja. Hitung-hitung membunuh bosan selama semingguan berteman dengan jam kosong. Ia tidak memilih terlalu banyak lomba karena kegiatan rutinnya pun sangat menyibukkan. Terbukti bahwa setiap latihan dan lesnya, belum menurunkan perintah libur.

Jawaban dari semua penantian nilai mereka akhirnya akan diberikan pada hari ini. Pagi-pagi sekali, seluruh siswa Adinata sudah diinstruksikan untuk berbaris di lapangan. Meski ini bukan senin, semuanya sudah berdiri tertib seolah-olah akan melaksanakan upacara.

Kegiatan begini dilakukan biasanya untuk mengumunkan daftar siswa peraih juara tiga besar dari tiap kelasnya, juga peraih juara umum dari setiap tingkatnya. Selebihnya, untuk pembagian rapot akan dilaksanakan di kelas masing-masing setelah apel ini selesai.

"Kelas 10 IPS 5. Juara ketiga jatuh kepada Muhammad Rizky Rifaldi. Juara kedua, Ayudia Puspitasari. Dan juara pertama diraih oleh Arrazi Danadyaksa Nuraz. Selamat untuk Ananda bertiga."

Dana hanya menganggukkan kepalanya sekali seiring dengan menepuk pelan tangannya, menanggapi berita baik yang baru saja dikumandangkan itu. Siswa yang dipanggil karena berhasil meraih juara kelas memang tidak dimintai untuk maju. Jika pun ada penghargaan yang akan diberikan, maka akan dilanjutkan di dalam kelas saja.

Mereka kembali diam, mendengar dengan khidmat daftar juara dari kelas-kelas lainnya. Hingga nanti di akhir, daftar juara umum dari setiap angkatan pun akan dibacakan.

Dana mulai mengencangkan do'anya di dalam hati. Pengunguman terkait juara umum adalah hal yang paling menegangkan menurutnya. Karena, jika ia tidak mendapatkan itu, akan runyam masalahnya ketika nanti berhadapan dengan sang mama. Tidak sedikitpun ia lupa, seberat apa beban yang sedang dipikulnya.

"Baik. Sekarang akan kita umumkan untuk yang kelas sepuluh, ya! Sama seperti barusan, setiap nama yang dipanggilkan harap maju ke depan!"

Kata barusan memaksudkan kakak letingnya dari kelas dua belas dan sebelas yang memang sudah dipanggil duluan. Semester ini, angkatannya menjadi angkatan terakhir yang dipanggil.

"Posisi ketiga ditempati oleh Syauqi Al Hafidz dari kelas 10 IPS 1. Posisi kedua, Olivia Nathania, juga berasal dari kelas 10 IPS 1."

"Wah, IPS 1 ngeborong tahun ini. Mari kita lihat, satu orang lagi. Apakah sama-sama dari IPS 1? Atau bisa jadi juara umum kali ini diisi oleh IPS semua? Atau ada anak IPA nya?" Suara MC yang memancing membuat mereka semakin penasaran. Membuat detak jantung semakin tak karuan.

"Juara umum satu, dari kelas 10 tahun ini berhasil meraih nilai total sebesar 90,5. Dengan mendapatkan nilai sempurna di beberapa mata pelajaran. Siswa tersebut berasal dari ..."

𝐃𝐀𝐍𝐀𝐃𝐘𝐀𝐊𝐒𝐀 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang