❝00. Prolog❞

73 10 2
                                    

Sendu Sejuk

Aku berjalan diatas sepatu
yang jika dilihat orang tentang diriku
tanpa melihat kedalamannya

•••∆•••


Kata selesai dalam sebuah hubungan mungkin terdengar menyakitkan. Dalam berumah tangga kata perceraian tidak mudah bagi mereka yang mempunyai keturunan. Mereka harus membagi hak asuh anak diberikan pada siapa dan mau tak mau, siap tak siap. Hak asuh anak itu diberikan nya pada Ayah atau Ibu.

Tak hanya itu didalam lingkungan sekolah pun Safara merasakan hal lebih menyakitkan lagi. Dia menjadi korban perundungan di kelas, semuanya tidak ada yang mau berteman dengannya sebab ia adalah korban bullying.

"Orang tua lo mau cerai, ya?" tanyanya. Tak lama dari itu dia tertawa keras hingga banyak menaruh perhatian teman sekelasnya.

"Woii orang tuanya Safara mau cerai!!" teriak gadis gila itu didepan kelas. Safara menunduk semakin dalam dan tak berani menatap satu orang pun mereka.

Air matanya tumpah begitu saja membasahi meja. Matanya benar-benar lelah menangisi semalaman yang diputuskan oleh orang tuanya. Hal itu langsung menyebar luas. Padahal Safara sama sekali tak berbicara pada mereka. Lalu dari mana gadis perundung itu tahu.

Dengan nama asli Safara Daressajuk, dia bangkit dari kursi hendak keluar. Ia menunduk keluar kelas namun hal itu dimanfaatkan oleh Inaya Prana si gadis perundung. Dia mendorong Safara hingga gadis itu tersungkur.

"Safara si cewek malang, kasian ortunya cerai!"

Tak kuat menahan itu semua lantas dengan berani Safara bangkit dan membuka tudung hoodie yang ia pakai. Semua mata dikelas tertuju padanya, ia menatap Inaya dengan tajam.

Inaya mengernyit sinis, "Gak usah sok melotot gitu! Lo mau nakutin gue?" Lantas Inaya merautkan wajahnya menjadi dramatis. "Mama tatutt!!" Semua orang didalam kelas tertawa membuat Safara mencengkeram erat roknya.

Bugh

Safara membogem wajah Inaya membuat gadis itu tersungkur ke lantai. Safara dengan santai duduk di perut Inaya, dia melayangkan kembali bogeman pada Inaya hingga gadis itu tak berkutik. Ingin melawan, tapi Safara begitu brutal membuatnya tak kuat.

Teman-teman dikelas jelas terkejut dan melaporkan hal tersebut ke guru. Safara tak perduli akan dikeluarkan dari sekolah yang terpenting ia bebas dari kelas dan sekolah neraka baginya ini.

"Menderitalah kamu, Inaya!"

••••

Sendu Sejuk | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang